Tim Ahok-Djarot Targetkan Dana Kampanye Rp80 Miliar

TIM pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat menargetkan pengumpulan dana kampanye publik sebesar Rp80 miliar. Sejauh ini dana yang terkumpul melebihi Rp50 miliar.

“Data yang kami laporkan ke KPUD sebesar Rp 8 miliar. Data terakhir per hari ini kami cek sudah menembus Rp50 miliar. Kami targetkan jumlah patungan per Januari nanti mencapai Rp80 miliar,” ujar Bendahara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Charles Honoris di Jakarta, Rabu (22/12).

Charles mengungkapkan, penggalangan dana kampanye Ahok-Djarot mendapat animo dari masyarakat. “Banyak sekali yang bergotong-royong patungan menggalang dana kampanye Ahok-Djarot. Bukan hanya dari Jakarta, tapi juga dari seluruh pelosok Indonesia,” ujar dia.

Ia mengatakan lebih dari 10 ribu penyumbang turut berpartisipasi dalam kegiatan penggalangan dana ini. Menurutnya, kebanyakan penyumbang cenderung mengirimkan sumbangan di bawah Rp10 juta.

Salah satu kegiatan yang berkontribusi tinggi pada pengumpulan dana merupakan acara makan malam bersama Ahok-Djarot. “Minimal dapat Rp 500 juta. Bahkan bisa sampai Rp 2-3 miliar dalam satu kali gala dinner,” ujar Charles.

Di luar acara gala dinner, Ahok-Djarot dapat mengumpulkan dana kampanye sebanyak Rp 300-400 juta setiap harinya. “Itu sumbangan yang masuk di luar acara gala dinner. Tapi proyeksi kami, tanpa gala dinner pun Januari sudah bisa bertambah Rp 15 miliar.” Ia mengungkapkan setiap hari selalu ada ratusan dana donasi yang masuk ke rekening kampanye Ahok-Djarot.

Ahok-Djarot meminta timnya untuk sementara menghentikan acara penggalangan dana dengan konsep makan malam bersama. “Maka atas permintaan Ahok-Djarot, kegiatan gala dinner kami hentikan dulu. Mereka sementara mau fokus blusukan ke kampung-kampung pemukiman warga,” ujar dia.

Kendati demikian, tim pemenangan Ahok-Djarot tetap membuka rekening untuk melanjutkan penggalangan dana kampanye sampai memenuhi target. “Tapi kami tetap tunggu komando pak Ahok. Kalau dirasa pengumpulan dana sudah cukup, kami hentikan penggalangan dana,” ujar dia.

Charles pun mengingatkan kepada seluruh penyumbang supaya tertib mengikuti aturan administrasi. Sebab terdapat Rp24 miliar sumbangan yang belum dilengkapi dengan dokumen penyumbang. “Sumbangannya sudah masuk ditransfer dan datanya sudah ada. Tapi dokumen formulirnya yang ketinggalan belum diserahkan. Data penyumbangnya jelas, tapi dokumen formulirnya yang belum masuk.”

Ia berpesan supaya setiap penyumbng untuk melengkapi isian formulir usai melakukan transfer. “Karena KPU beralasan uang yang tidak dilengkapi dokumen wajib kembalikan ke kas negara.” OL-2