Mengherankan, Tidak Ada Warga Kepulauan Seribu Tersinggung karena Ahok

KUASA hukum Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Fifi Lety Indra Purnama, bingung dengan warga Kepulauan Seribu soal penodaan agama. Padahal, Ahok berada di Kepulauan Seribu saat menyinggung Surat Al Maidah 51.

"Kalau kita lihat video Ahok keseluruhan enggak akan seperti ini. Pelapornya saja enggak ada dari warga Kepulauan Seribu," kata Fifi di Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (13/12).

Fifi mengatakan, semestinya warga Kepulauan Seribu langsung melapor ke polisi saat ada dugaan penistaan agama. Pasalnya, warga Kepulauan Seribu merupakan objek langsung dari pernyataan Ahok yang kini diseret ke meja hijau.

"Tapi yang kita lihat malah videonya ketawa-ketawa kan? Ahok malah menyemangati nelayan di sana soal bagi hasil 80-20 program Pemprov saat itu," jelas Fifi, yang juga adik kandung Ahok tersebut.

Karena itu, Fifi mempertanyakan tekanan publik yang hadir di kasus Ahok merupakan publik segelintir orang. Karena secara akal sehat, Ahok tak mungkin menistakan agama Muslim yang merupakan agama terbesar di Indonesia

"Jadi ini di mana nalar dan logika kita berpikir. Untuk tersinggung, perlu enggak tunggu 9 hari baru marah dan tersinggung dengan penodaan? Orang baru marah setelah ada unggahan editan yang disengaja," tandas Fifi.

Sidang perdana Ahok berjalan kondusif hari ini. Jaksa mendakwa Ahok dengan Pasal 156 KUHP tentang Penodaan Agama. Ahok langsung membacakan nota keberatan. Pekan depan, Selasa, 20 Desember sidang Ahok kembali digelar dengan agenda mendengarkan jawaban jaksa atas eksepsi Ahok. (MTVN/OL-4)