Publik Jangan Terpengaruh Hasil Survei

PENGAMAT Politik Maksimus Ramses Lalongkoe mengatakan publik Jakarta khususnya warga yang sudah menggunakan hak pilih dalam Pilkada DKI Jakarta, 15 Februari 2017 mendatang, tidak terpengaruh dengan hasil survei yang telah ataupun yang akan terus dirilis lembaga-lembaga survei. Hal ini ia sampaikan menanggapi tabulasi data hasil survei sejumlah lembaga survei belakangan ini.

"Publik Jakarta yang sudah punya hak pilih tidak boleh terpengaruh dengan prosentase elektabilitas setiap pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta", ucap Ramses kepada wartawan di Jakarta, Minggu (27/11).

Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia itu menjelaskan, warga Jakarta harus fokus pada visi-misi dan program kerja masing-masing pasangan calon. Setiap pasangan calon sudah memiliki program kerja selama lima tahun ke depan jika dirinya terpilih menjadi pemimpin DKI Jakarta.

Pemusatan perhatian pada visi-misi menjadi indikator utama dalam menentukan pilihan politik bukan karena trand elektabilitas hasil survei. Hasil survei bukanlah satu-satunya kunci menentukan pilihan masing-masing pemilih tapi pemilihan itu harus berdasarkan atau berlandaskan pada visi-misi yang disampaikan pasangan calon.

"Indikator utama dalam menentu pilihan itu ada pada visi-misi calon bukan berdasarkan trand elektabilitas seperti hasil rilis lembaga-lembaga survei. Program kerja itu dasar pijak menentukan pilihan politik sehingga selama menjabat lima tahun ke depan bisa membawa kesejahtraan bagi masyarakat", kata Ramses.

Jika pilihan, lanjut Dosen Universitas Mercu Buana Jakarta itu, didasari pada trand elektabilitas hasil survei maka ini menjadi suatu persoalan. Pemilih yang memiliki hak pilih harus benar-benar selektif dalam memilih berdasarkan keyakinan terhadap visi-misi pasangan calon, sehingga pemimpin yang dihasilkan benar-benar pemimpin rakyat yang mau bekerja untuk rakyat bukan untuk kepentingan diri, kelompok dan golongan. (RO/X-2)