Bersatu di Parade Bhinneka Tunggal Ika

RIBUAN warga dari berbagai suku, agama, ras, serta komunitas pecinta seni dan budaya, tumpah ruah di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, kemarin. Mereka merayakan perbedaan sebagai bangsa majemuk dalam acara Parade Bhinneka Tunggal Ika.

Massa telah berkumpul di sekitar Bundaran Patung Kuda Arjuna Wijaya sejak pukul 07.30 WIB dengan mengenakan atribut merah putih dan pakaian daerah. Berbagai hiburan mulai dari Tari Tor-Tor dari Sumatra Utara, reog ponorogo, dan barongsai pun menyemarakkan acara ini.

Politikus Budiman Sudjatmiko, yang ikut berorasi dalam kegiatan tersebut, menuturkan Parade Bhinneka Tunggal Ika dianalogikan sebagai gabungan energi kecil yang melebur menjadi sebuah energi besar demi menjaga NKRI. Menurutnya, bangsa Indonesia harus bersyukur karena memiliki Pancasila yang terbukti telah menjadi pemersatu keberagaman selama puluhan tahun.

Acara ditutup dengan long march menuju Tugu Pahlawan (Patung Tani) di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat. Kondisi cuaca yang terbilang cukup panas tidak menyurutkan antusiasme masyarakat untuk larut menikmati suasana kebersamaan.

Di Polda Metro Jaya kemarin juga digelar Apel Besar Kebinekaan Cinta Damai yang diikuti sekitar 1.200 orang, yang terdiri atas para tokoh agama, ormas, dan warga lainnya. Turut hadir Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan, Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana, dan Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kembali mengingatkan pengunjuk rasa untuk menjaga ketertiban apabila tetap menggelar demo pada 2 Desember mendatang.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan ribuan umat Islam mengikuti acara Istigasah dan Doa Keselamatan Bangsa di Pangkalan Udara Soewondo, Medan, kemarin. Doa bersama untuk keselamatan bangsa juga digelar di berbagai daerah. (Gol/Beo/PS/HS/X-11)