Ahok-Djarot Siapkan Pola Kampanye Alternatif

PASANGAN calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat mengaku telah menyiapkan pola kampanye alternatif. Pola alternatif tersebut merupakan strategi pengganti kampanye mengantisipasi kembali terulangnya pengadangan kala berkampanye.

Seperti diketahui, sejak Kamis pekan lalu, Ahok tak lagi blusukan atau berkampanye secara langsung menyapa warga. Djarot mengungkapkan Ahok bukannya sengaja disembunyikan.

"Kok disimpan? Emangnya barang, enggak kok ya biar saja. Karena penolakan itu kan tidak bener ya, tidak boleh. Bukan pembelajaran ?demokrasi yang baik. Harusnya kita saling menghormati, menghargai sesama kandidat,” ucap Djarot saat blusukan mengunjungi kawasan Cakung, Jakarta Timur, Minggu (13/11).

Djarot menyatakan Tim Pemenangan Ahok-Djarot sudah membahas strategi alternatif untuk berkampanye. “Kalau strategi tentu banyak. Banyak medium kok untuk berkampanye. Bisa langsung datangi masyarakat, bisa adakan pertemuan terbatas, konsolidasi masing-masing partai, koordinir relawan,” kata Djarot.

Juru Bicara Ahok-Djarot, Bestari Barus mengingatkan kepada penyelenggara pilgub DKI untuk lebih serius menindak berbagai bentuk pelanggaran. Sebab pasangan Ahok-Djarot kerap mendapat pengadangan saat blusukan berkampanye menemui masyarakat.

Ia berpandangan seharusnya KPU DKI dan Bawaslu lebih gencar melakukan sosialisasi yang masif kepada masyarakat. “Kami belum melihat penyelenggara melakukan gerakan yang masif untuk bersosialisasi. Padahal, anggaran hibah untuk pilgub cukup besar yaitu mencapai Rp478 miliar.” Ia yakin bakal terjadi berbagai bentuk cacat prosedural bila KPU dan Bawaslu tidak serius dan melaksanakan tugas.OL-2