Para Tokoh Sebaiknya Mengeluarkan Pernyataan Menyejukkan

DIREKTUR Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia (L-API) Maksimus Ramses Lalongkoe menilai pertemuan Presiden Jokowi dengan Prabowo, Senin (31/10) berdampak signifikan meredam suhu politik yang memanas akhir-akhir ini.

Menurut Dosen Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana ini, pertemuan kedua tokoh itu memiliki pengaruh kuat, baik dari aspek psikologis maupun dari aspek politik, terutama sehubungan dengan aksi demo 4 November mendatang.

Sebab, kata Ramses, Prabowo bukan saja sebagai Ketua Umum Partai Gerindra tapi juga sebagai tokoh bangsa yang memiliki pengaruh kuat di sejumlah jaringan sosial kemasyarakatan.

Oleh karena itu, dia mengaku tidak sependapat dengan pernyataan Peneliti Politik LIPI, Profesor Siti Zuhro yang menilai pertemuan Jokowi dengan Prabowo tidak berdampak signifikan pada rencana demonstrasi 4 November. Menurut Ramses, pernyataan Siti berangkat dari analisis yang salah dan keliru.

"Prof Siti justeru melihat ini secara linier, akibatnya pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo dianggap tidak punya pengaruh apa-apa, padahal jika analisisnya lebih tajam dan jauh, Prof Siti dapat menemukan jawaban yang pas", ucap Ramses kepada wartawan di Jakarta Selasa (1/11).

Dia juga menyesalkan pernyataan Siti yang mendesak pemerintah menyelesaikan akar masalah atau alasan ormas Islam tersebut melakukan demonstrasi tanpa menemui Prabowo. Kata Ramses, pernyataan itu justru tidak berusaha mendamaikan, malah hendak memanas-manaskan situasi politik terkini.

"Semestinya saat saat ini para tokoh lebih banyak menyampaikan pandangan yang meneduhkan kondisi bangsa. Bukan malah memperuncing situasi dengan pernyataan-pernyataan yang bertolak belakang dengan upaya baik pemerintah," ucapnya.

Seperti diberitakan, Profesor Peneliti Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengapresiasi pertemuan Presiden Joko Widodo dengan mantan rivalnya pada Pemilihan Presiden 2014 lalu, Prabowo Subianto, di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin (31/10). Di satu sisi pertemuan tersebut diapresiasi namun di sisi lain Profesor Siti Justeru mengkritik upaya Presiden Jokowi. OL-2