PDIP Incar Suara di Kandang Golkar

PARTAI Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali memberi perhatian khusus pada kemenangan di Bali, terutama di dua kabupaten yang menjadi kandang Partai Golkar, Karangasem dan Badung.

Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristianto, strategi pemenangan di dua kabupaten itu akan disiapkan sebaik-baiknya.

"Jangan lagi melihat masa lalu yang penuh kekurangan. Harus diperbaiki segera mungkin," ujarnya di Denpasar, kemarin, dalam rapat koordinasi PDIP Pilkada Daerah 2015. Ikut hadir dalam acara itu enam pasang calon kepala daerah dari PDIP yang akan berlaga di enam kabupaten/kota.

Hasto mengapresiasi kemenangan yang diraih PDIP dalam sejumlah pilkada di beberapa kabupaten/kota di Bali, yakni Kota Denpasar, Tabanan, dan Jembrana, sementara Kabupaten Bangli dinilai masih kurang sehingga harus diperbaiki.

Untuk di Karangasem dan Badung, PDIP tidak mau berbicara soal kemenangan mutlak karena itu target yang tidak realistis. "Daerah yang kuat harus dipertahankan seperti Denpasar, Tabanan, dan Jembrana. Daerah yang masih lemah harus disiapkan secara baik. Kami tidak menargetkan kemenangan mutlak, tetapi harus dipersiapkan secara baik di kantong-kantong yang dinilai masih kurang," ujarnya.

Pada kesempatan itu, ia juga memastikan partainya akan memecat kader PDIP di Bali yang mencalonkan diri jadi kepala daerah lewat partai lain.

"Surat pemecatan itu sudah diteken oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Surat tersebut juga sudah diserahkan ke DPD Bali. Ketua DPD PDIP Bali yang akan menyerahkan surat pemecatan itu ke mereka," ujarnya.

Di Bali, ada tiga kader PDIP yang membelot dan mencalonkan diri lewat partai lain. Mereka ialah Made Arjaya yang menjadi calon Wali Kota Denpasar dari koalisi Demokrat, Golkar, dan PKS; IGA Mas Sumantri yang menjadi calon Bupati Karangasem dari koalisi NasDem, PKPI, Hanura, dan Demokrat; serta I Wayan Sarjana, calon Bupati Tabanan dari koalisi Demokrat, Gerindra, PKPI, Golkar, dan NasDem. (OL/P-1)