SBY Ngotot Usung Agus Cagub, Poros Cikeas-Kertanegara Berpisah

PARTAI Keadilan Sejahtera (PKS) membenarkan ketidaksepakatan antara poros Kertanegara dan poros Cikeas untuk bersatu melawan petahana Ahok-Djarot karena ngototnya Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengusung anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon gubernur.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di kediaman Prabowo Subianto Kertanegara, Jakarta, Jumat (23/9) malam. "Karena SBY menjadikan putranya sebagai cagub dan itu keputusan yang tidak bisa didiskusikan dan didialogkan," ujar Hidayat.

Dengan tawaran harga mati tersebut, praktis Gerindra yang mempunyai 15 kursi di DPRD atau pemenang kedua Pileg lalu tidak bisa menerima hal tersebut. Pasalnya, Gerindra memiliki Sandiaga Uno yang memang diproyeksikan sebagai cagub. Terlebih, komunikasi secara langsung dengan SBY yang diinginkan oleh Prabowo tidak bisa terlaksana di detik-detik terakhir.

"Gerindra dengan 15 kursi wajar kalau mempunyai cagub, beberapa kali Prabowo minta waktu untuk ketemu SBY tapi justru di hari-hari terakhir tidak bisa bertemu. Tapi ya sudahlah ini yang terjadi," tukasnya.

Meski demikian, Hidayat menolak jika disebut koalisi kekeluargaan pecah, menurutnya perbedaan merupakan hal yang wajar dalam politik. (X-12)