Pelaku Bom Bunuh Diri di Solo Diduga tidak Sendiri

NUR Rohman, pelaku bom bunuh diri di Solo, Jawa Tengah, diduga tak beraksi sendiri. Ada sejumlah orang yang membantunya.

"Kecil kemungkinan perorangan, pasti ada jaringan lain yang ikut mendorong teror seperti ini," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7).

Tapi, Badrodin tetap meminta masyarakat bersabar menunggu hasil penyelidikan polisi. "Walaupun pelakunya satu orang, tetapi bisa dipastikan ada yang mendorong. Mungkin ada yang memberikan bantuan, oleh karena itu tunggu hasil penyelidikan," ujar Badrodin.

Badrodin mengatakan, Polri sudah memburu Nur Rohman sejak setahun lalu. Pelaku adalah jaringan kelompok Arif Hidayatullah atau Abu Mus'ab. Kelompok itu beraksi dalam peledakan bom di Jalan Thamrin, Jakarta, Januari 2016.

"Abu Mus'ab ditangkap pada pergantian tahun kemarin. Nur Rohman melarikan diri," kata Kapolri usai mendatangi korban ledakan bom yang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Solo, Selasa (5/7).

Saat itu, kata Kapolri, Nur Rohman membawa tiga bom. Kapolri menduga satu bom meledak di Mapolresta Surakarta. Abu Mus'ab aktif berkomunikasi dengan Bahrun Naim saat ia masih berada di Suriah.

Kapolri pun menduga pelaku melakukan aksi tersebut karena mendapat dorongan dari tokoh ISIS yaitu Abu Muhammad Al Adnani. Pelaku mendapat perintah untuk menyerang di bulan Ramadan.(X-11)