Demokrat KLB Nilai AD-ART 2020 Salahi Aturan

PIMPINAN sidang Kongres Luar Biasa Partai Demokrat, Boyke Nofrizon mengungkapkan terdapat perbedaan mekanisme yang terjadi pada kongres 2020 saat Agus Harimurti Yudhoyono terpilih menjadi ketua umum dengan KLB 2021.

Menurut dia pembahasan AD-ART pada KLB 2021 kemarin jauh lebih transparan dan dibahas poin per poin bersama seluruh anggota sidang sebagaimana diatur dalam UU No. 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik. Berbeda dengan kongres 2020 yang mengesahkan AD-ART tanpa pembahasan.

Baca juga: Membangun Peran Parpol Modern

"Poin-poin AD-ART yang menjadi substansi tidak dibahas di arena sidang. Karena sesuai UU Partai politik Tahun 2011 No.2 dan UU Partai Politik Tahun 2008 No.2 juga sama isinya bahwa perubahan AD-ART itu dilakukan di rapat tertinggi partai dan alhamdulillah rapat tertinggi Demokrat yaitu kongres," kata Boyke yang juga Ketua Umum Angkatan Muda Demokrat (AMD), Selasa  (16/3).

"Karena itu seyogyanya apapun itu perubahan AD-ART adanya di kongres. Mekanisme dijalankan, seperti poin per poin, tatanan acara, daftar acaranya, semuanya terbuka. Tapi waktu 2020 tidak dilakukan, Semua seakan-akan sudah selesai," sambung Boyke.

Dia pun menyayangkan AD-ART 2020 yang seharusnya dibahas di arena sidang tetapi tidak ada dan itu adalah pelanggaran.

"Yang menjadi persoalan ketika AD-ART 2020 yang seharusnya dibahas tidak ada sama sekali. Menurut kami ini adalah pelanggaran, karena untuk mengubah AD-ART itu harus ada mekanismenya," ujarnya

"Apabila ada acara di luar sidang setelah pascasidang tiba-tiba ada perubahan AD-ART artinya itu menyalahi aturan," tegasnya. (Ant/A-1)