THC: Digitalisasi Pascapandemi tak akan Tinggalkan Analog

THE Habibie Center (THC) memprediksi pandemi covid-19 di Indonesia baru bisa diatasi pada pertengahan 2022. Ketua Dewan Pembina THC Ilham Akbar Habibie menyebutkan, berbagai persoalan yang dihadapi pemerintah di seluruh dunia, termasuk Indonesia, membuat pandemi ini belum bisa secepatnya tuntas. 

“Saya melihat sulit dituntaskan pada tahun ini. Kenyataan yang harus kita terima dan hadapi karena kompleksnya penyelesaian pandemi di Indonesia,” katanya saat membuka Webinar THC dengan topik ‘Catatan 2020 dan Harapan 2021’, Jumat (29/1).

Baca juga: Muhammadiyah Dukung Moderasi Agama Kapolri

Ilham melihat berbagai tantangan seperti faktor mutasi virus serta problem lain seperti vaksinasi dan logistik membuat pandemi ini bisa ditanggulangi sesegera mungkin. “Berbagai prediksi yang saya baca menunjukkan pandemi baru mereka tahun depan. Itu pun dengan kondisi yang sudah berbeda dengan situasi sebelum covid-19,” ungkapnya.

Untuk menghadapi situasi ini, menurut Ilham, masyarakat di Indonesia harus segera beradaptasi dalam melakukan kegiatan yang mengandalkan digitalisasi walaupun kegiatan offline tidak sepenuhnya ditinggalkan. 

“Adaptasi inovasi, ICT, dan lifestyle merupakan sesuatu dominan pada saat pandemi ini selesai. Namun ada bagian tertentu yang tetap mengandalkan analog. Jadi blendedness,” jelasnya.

Associate Fellow THC Widya Leksmanawati menambahkan, salah satu problem sulitnya mengatasi pandemi di Indonesia adalah belum optimalnya keterlibatan pemerintah daerah. 

"Masih banyak provinsi di Indonesia yang anggaran untuk kesehatannya di bawah 10% dari total APBD. Banyak daerah pada awalnya lambat dalam melakukan tracing untuk penderita covid-19,” ungkapnya. (OL-6)