TNI Klaim Dukungan Panglima ke Bos Sritex Bersifat Pribadi

DUKUNGAN Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kepada salah satu calon ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Iwan Setiawan Lukminto dinilai tidak melanggar Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI karena bersifat pribadi.

Prajurit TNI tidak dilarang terlibat dalam kegiatan organisasi kemasyarakatan yang bukan bagian dari politik praktis.

"Kalau cuma mendukung berarti tidak langsung kan. Itu tidak dilarang, tidak melanggar UU 34. Kalau melanggar pasti tidak akan kita lakukan," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Sisriadi, Kamis (16/1).

Dukungan kepada Iwan juga tidak lepas dari sepak terjang perusahaan tekstil, PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), yang dipimpin Iwan. Produk Sritex tidak hanya digunakan TNI, tapi juga anggota militer di luar negeri.

Baca juga: NasDem Minta Panglima TNI Klarifikasi Video Dukungan Bos Tekstil

"Sehingga wajar kalau Panglima TNI memberikan dukungan kepada Pak Iwan dalam kontestasi ketua API. Produksinya sampai bikin seragam untuk Swedia, Jerman, Spanyol, negara-negara NATO itu kan," papar Sisriadi.

Sisriadi mengatakan TNI dan Sritex sudah bermitra cukup lama. TNI menggunakan produk Sritex sejak 30 tahun lalu.

"Jadi sudah dari 1982-1983, dari zamannya dipimpin bapaknya Pak Iwan itu, Pak Luminto sudah jadi mitra, baik menyediakan pakaian, tenda, dan kualitasnya bagus. Jadi tidak berpikir tekstilnya, tapi ikatan batinnya dan berkompeten dalam memimpin API," kata Sisriadi.

Video berdurasi 1 menit 39 detik itu berisi dukungan Hadi kepada Iwan. Dalam video yang dirilis Pusat Penerangan TNI itu Hadi tampak duduk menghadap kamera mengenakan seragam TNI sambil menyampaikan dukungan buat Iwan.

Berikut pernyataan Hadi:

"Saya mengenal Pak Iwan Setiawan Lukminto, beliau tidak hanya menjadikan PT Sritex sebagai perusahaan tekstil kelas dunia melainkan industri yang memiliki ikatan yang kuat antara perusahan dengan karyawan yang berkemampuan tinggi dan sejahtera serta kemajuan teknologi. Mengembangkan pasar lebih dari 30 negara adalah buktinya. Semangat semacam itu tentunya akan sangat bernilai bila Pak Iwan diberi kepercayaan sebagai Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonedia. Di tengah-tengah ketidakpastian perekonomian global maka dibutuhkan kepemimpinan dan pemikiran kritis untuk menghadapinya dan saya yakin Pak Iwan adalah salah satu figur tersebut yang dapat membawa industri pertekstilan semakin maju dan berkualitas global." (OL-2)