Calon Menteri tidak hanya Modal Kompetensi

POLITIKUS Partai Hanura, Arwani Syaerozi, masuk radar sebagai calon menteri milenial potensial versi lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) yang dirilis di Hotel Alia Cikini Jakarta, baru-baru ini.

Jika dilihat berdasarkan prestasi, Arwani Syaerozi memiliki banyak prestasi baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Ia merupakan sosok yang berhasil meraih gelar doktor termuda di Maroko pada usia 29 tahun. Dia juga berhasil mempertahankan disertasinya dengan nilai summa cum laude.

Arwani juga merupakan Wakil Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Barat, Wakil Ketua Rabithah Ma'had Islamiyah PBNU dan salah satu pendiri Ikatan Ilmuwan Indonesia di Maroko dan Pendiri Cabang Istimewa NU Maroko.

Seperti disampaikan Direktur Eksekutif ASI bahwa untuk menjadi menteri modalnya tidak hanya kompetensi namun masih ada faktor lain.

Baca juga: Proses Hukum Karhutla belum Berhenti

"Ya tidak sekadar kompetensi. Dukungan partai, atau ormas, atau kedekatan dengan Jokowi, juga bisa jadi faktor penentu," kata Ali Rif'an dalam keterangan resminya, Selasa (23/7).

Dalam bedah hasil survei tersebut sebagai narasumber Lili Romli (Peneliti Utama LIPI), Bhima Yudhistira (Ekonom Indef), dan Ali Rif'an (Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia).

Setidaknya ada 10 nama yang masuk dalam bursa calon potensial menteri dari kalangan milenial partai.

Mereka ialah Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat), Grace Natalie (PSI), Taj Yasin Maimoen (PPP), Diaz Hendropriyono (PKPI), Lukmanul Hakim (PKB), Prananda Surya Paloh (NasDem), Arwani Syaerozi (Hanura), Ahmad Hanif Rais (PAN), Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Gerindra), dan Angela Herliani Tanoesoedibjo (Perindo). (RO/OL-1)