TGPF akan Revisi Sketsa Wajah Novel Baswedan

TIM kuasa hukum Novel Baswedan menyatakan penyelidikan kasus penyerangan dengan menggunakan air keras terhadap Novel hingga kini belum mengalami perkembangan berarti.

"Tidak ada perkembangan berarti dari penyelidikan, kami minta kepada Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) ada atau tidak up datenya, tetapi tim tidak ada jawaban," tutur salah satu kuasa hukum Novel, Arif Maulana, di Gedung KPK, Jakarta, kemarin.

Namun, dalam pemeriksaan, tim kuasa hukum mencatat sejumlah informasi yang dapat dikategorikan sebagai up date rencana kerja TGPF ke depan. Salah satunya, melakukan revisi sketsa wajah pelaku lapangan.

"Kami mencatat beberapa hal yang bisa dijadikan indikasi hal tersebut sebagai up date. Misalnya, mereka akan merevisi sketsa wajah pelaku lapangan," tuturnya.

Hal lainnya yang menurut Arif akan dilakukan TGFP bentukan Polri tersebut, yakni menelusuri dan mencari sinyal yang masuk pada tower BTS telekomunikasi pada saat kejadian.

Tim juga akan kembali menelusuri berbagai CCTV yang sebelumnya dikatakan mencapai 100 unit. Namun, ternyata masih ada CCTV yang terlewat sehingga akan kembali dilakukan penelusuran.

Dari hal-hal tersebut, Arif menilai bahwa progres kinerja TGPF masih berjalan di tempat. "Hal-hal tersebut menandakan bahwa sebetulnya tim tersebut berjalan di tempat. Kritik kami sejak awal, bahwa kami meragukan kinerja tim dan barangkali akan terbukti kalau perkembangannya masih minim. Tetapi kita tetap berharap pelaku betul-betul tertangkap," pungkas Arif.

Novel Baswedan diserang dua orang pengendara sepeda motor pada 11 April 2017 seusai salat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kemarin, tepat 800 hari pascapenyerangan itu.

Pelaku menyiramkan air keras ke mata Novel yang mengakibatkan mata kirinya tidak dapat melihat karena mengalami kerusakan. (Dro/P-3)