Media Lokal Berperan Bangun Optimisme

RANGKAIAN kegiatan Presiden Joko Widodo di Bumi Ruwa Jurai ditutup dengan mengunjungi kantor surat kabar harian Lampung Post (anggota Media Group) di Jl Soekarno-Hatta, Bandar Lampung, kemarin. Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono sempat melihat-lihat setiap sudut ruangan kerja Lampung Post. Presiden pun meluangkan waktu untuk berbincang bersa-ma awak redaksi dan reporter cilik binaan Lampung Post.

Jokowi mengatakan, sejak lama berkeinginan menyambangi media lokal dalam kunjungannya ke daerah. Menurutnya, media lokal berperan penting membangun optimisme di daerah. Ia berharap media lokal dapat menjadi kontrol kebijakan pemerintah.

"Sampaikan berita dengan fakta apa adanya. Dalam negara demokrasi setiap kebijakan pemerintah selalu dikontrol dan dikritisi sebab tidak semua kebijakan itu benar dari di atas meja dan di lapangan," kata Jokowi di ruang redaksi Lampung Post.

Baca Juga: Jokowi Himbau Pendukungnya Juga Kampanye 'Door to Door'

Maraknya informasi yang beredar di media sosial, menurut Jokowi, menimbulkan banyak dampak negatif, seperti hoaks yang berpotensi menimbulkan keresahan dan merusak ketenteraman masya-rakat. Namun, ia meyakini masyarakat saat ini sudah semakin cerdas dalam menyikapi kabar yang belum dapat dipastikan kebenarannya.

"Saat ini banyak perlawanan sangat hebat dari masyarakat yang bisa menjelaskan kontranarasi dari survei yang ada. Saya melihat itu semakin mendewasakan masyarakat. Untuk itu, jika ada kabar yang belum jelas harus ditanyakan ke orang tua dan guru dulu. Media sosial itu positif untuk bisa belajar, tetapi ada hal negatif yang perlu disaring," katanya.

Lampung Post merupakan satu-satunya media yang dikunjungi presiden beserta rombongan dalam lawatannya ke Lampung. Pemimpin Redaksi Lampung Post Iskandar Zulkarnain menyampaikan terima kasih atas kunjungan tersebut. "Dalam sejarah berdirinya Lampung Post 1974, baru kali ini dikunjungi Presiden. Ini sebuah kehormatan," ujar Iskandar. (EP/P-3)