Ditjen Pastikan Bos Obor Rakyat masih Cuti Bersyarat

DIREKTORAT Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM memastikan tidak ada mencabut masa cuti bersyarat mantan Setiyardi Budiono yang pernah memimpin terbitan Obor Rakyat.

Kabag Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan Ade Kusmanto seperti dilaporkan wartawan Metro TV, Jumat (8/3), memastikan kabar pembatalan cuti bersyarat tersebut adalah berita bohong.

"Kewenangan untuk mencabut atau membatalkan cuti bersyarat bukan wewenang Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang," tegas Ade.

Menurut Ade, Setiyardi masih menjalani cuti bersyarat yang diberikan sejak 3 Januari hingga 8 Mei.

"Tentunya apabila dalam program integrasinya, Setiyardi diduga akan melakukan kegiatan yang sifatnya meresahkan masyarakat atau mengganggu ketertiban umum,  cuti bersyaratnya bisa dicabut sesuai dengan prosedur hukum," jelas Ade.

Baca juga: Terpidana Kasus Obor Rakyat Ditahan

Sebelumnya, Setiyardi Budiono dan Darmawan Sepriyosa divonis delapan bulan penjara selaku Pemimpin Redaksi dan penulis tabloid Obor Rakyat. Mereka terjerat pasal pencemaran nama baik dan penghinaan terhadap Joko Widodo. Dewan Pers telah memastikan Obor Rakyat bukan produk jurnalistik dan berisi propaganda.

Baca juga: Bila Ulangi Kesalahan, Hukuman Obor Rakyat makin Berat

Dan menjelang Pemilu 2019, Setiyardi kembali berencana menerbitkan Obor Rakyat Reborn. Rencananya, terbitan itu diluncurkan pada Jumat (8/3).

Akan tetapi, melalui akun Facebook Setiyardi, tertulis dirinya tidak bisa menghadiri acara peluncuran Obor Rakyat Reborn karena harus masuk kembali ke LP Cipinang.

“Hari ini saya kembali masuk LP Cipinang. Pemerintah membatalkan cuti bersyarat saya, dalam surat yang diberikan saya dianggap meresahkan,” tulis Setiyardi dalam unggahannya, Kamis (7/3).

Dan pada Jumat (8/3), halaman akun Facebook Setiyardi antara lain menampilkan penjelasan pembatalan peluncuran Obor Rakyat Reborn. Selain itu, dia memastikan dirinya dan seluruh anak buahnya dalam keadaan baik dan sehat. (A-1)