Jaga Jateng Sebagai Kandang Banteng

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak seluruh kader ‘banteng moncong putih’ di Jawa Tengah mempertahankan provinsi tersebut sebagai lumbung suara pada pemilihan umum (pemilu) baik pileg maupun Pilpres 2019. Putri presiden pertama RI itu menginstruksikan para kader bergerak door to door demi mendulang suara untuk pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Jawa Tengah. “Jawa Tengah mesti kita pertahankan,” ujar Mega di GOR Satria, Purwokerto, kemarin. Ia mengatakan kubu penantang, yakni Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, merasa kesulitan untuk mencari kemenangan di Jawa Tengah yang memang terkenal sebagai ‘kandang banteng’. Kesulitan yang dialami kubu lawan bukanlah alasan bagi PDI Perjuangan untuk bersikap lengah. “Jelas kita akan bertahan. Para kader khususnya yang muda-muda harus jalan door to door atau dari rumah ke rumah untuk memastikan suara. Juga harus dipastikan pada 17 April mereka datang ke TPS untuk mencoblos,” tegas Megawati. Terkait dengan kebijakan pasangan calon nomor 02 yang sampai memindahkan posko pemenangan ke Jawa Tengah, Mega pun angkat bicara. Kubu sebelah merasa bahwa Jawa Tengah harus digempur. Itu sama saja ingin menggerus suara pemilih PDI Perjuangan. “Saya pernah ditanya, ‘Bagaimana Ibu, mereka membuat posko di Jawa Tengah?’ Saya katakan tidak apa-apa. Kita juga bisa membuat posko di Jawa Barat atau Banten. Namun, kita harus tetap mempertahankan rumah kita Jawa Tengah sebagai kandang banteng,” ujarnya. Megawati di hadapan ribuan Kader Komunitas Juang Jawa Tengah meminta mereka mendekati masyarakat untuk membandingkan kualitas kedua pasangan calon. Masyarakat harus diajak melihat secara objektif kinerja pemerintahan. “Pak Jokowi sudah kerja keras. Saya tadi dari Bandara Cilacap lewat jalan baru yang berupa terowongan. Ini adalah kerja nyata, bukan akan, akan, akan, tetapi sudah nyata. Saya telah saksikan sendiri kalau presiden ini tangguh,” cetus dia. Konsentrasi ke pemilu Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan masuknya Basuki Tjahaja Purnama (BTP) menjadi anggota biasa PDI Perjuangan. Hasto mengatakan pihaknya akan membiarkan BTP untuk pergi dulu berlibur ke luar negeri. “Itu kan agenda pribadi beliau. Berlibur ke luar negeri selama 2,5 bulan,” imbuhnya. Kata Hasto, PDI Perjuangan masih berkonsentrasi ke pemilu sebagai fokus utama. Ia yang juga Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin itu terus melakukan safari politik. “Kami semua masih konsentrasi ke pemilu,” cetusnya. Pria asal Yogyakarta itu menambahkan BTP tidak akan menjadi juru kampanye atau terlibat dalam proses kampanye Pemilu 2019, baik untuk partai politik maupun untuk pasangan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin. Belum ada penugasan-penugasan partai untuk  TP. (AT/P-3)