Jokowi Kembalikan Aset Nasional

CALON presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengklaim dirinya sudah banyak melakukan terobosan selama menjalani pemerintahan empat tahun terakhir. Salah satu kebijakan tersulit yang dijalaninya ialah mengambil alih aset yang dikelola asing.

“Memangnya mengambil alih barang dan aset besar seperti itu mudah? Kalau mudah
dan gampang, dari dulu sudah diambil alih,” kata Jokowi saat deklarasi Alumni SMA Jakarta Bersatu di Istora Senayan, Jakarta, kemarin.

Beberapa kebijakannya untuk mengambil alih aset yang dikelola asing misalnya aset tambang seperti Blok Mahakam dan Blok Rokan. Karena itu, Jokowi siap untuk mempertaruhkan jabatan dan reputasinya demi kebaikan Indonesia.

“Saya pertaruhkan seluruh jabatan saya, reputasi saya untuk kebaikan negara ini, kebaikan bangsa ini, kebaikan bangsa kita,” kata Jokowi yang disambut gemuruh ribuan alumnus SMA se-Jakarta yang memenuhi gedung Istora.

Hadir pada kesempatan itu, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir, Wakil Ketua TKN Moeldoko, dan Dewan Pengarah TKN Pramono Anung. Lebih lanjut Jokowi menegaskan, dalam menjalankan tugasnya, ia tidak merasa terkekang karena tidak memiliki beban masa lalu. “Saya tidak memiliki beban masa lalu. Tidak apa-apa anak saya jual martabak, anak saya jual pisang nugget goreng,”tegas Jokowi disambut tepuk tangan.

Pada kesempatan itu, Jokowi mempertanyakan pihak yang mengatakan adanya kebocoran dalam anggaran negara pada tahun 2018. Maka dari itu, ia meminta pernyataan tersebut dijelaskan asal usulnya lantaran malah memunculkan polemik di publik.

“Saya sampaikan anggaran 2018 itu Rp2.000 triliun lebih. Katanya 25% anggaran bocor, berarti Rp500 triliun. Itu duit ada di mana? Saya tanya, itu itungan dari mana?” tanyanya.

Bangun infrastruktur Pada kesempatan itu, Jokowi menyampaikan pentingnya pembangunan infrastruktur di seluruh daerah di Indonesia.

“Semuanya memerlukan infrastruktur karena infrastruktur menjadi prasyarat dan fondasi bagi kita yang ingin berkompetisi dengan negara lain,” katanya.

Ia menyebutkan pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, bandara, pembangkit tenaga listrik, jalan tol, hingga bendungan sangat penting untuk membangun daerah-daerah. Setidaknya ada 514 kabupaten dan kota dalam 34 provinsi yang memerlukan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Memang kadang ada hal yang pahit, ada hal yang sakit, tapi percaya, infrastruktur sangat penting bagi Indonesia sekarang,” jelasnya. Jokowi menilai pembangunan infrastruktur memberikan dampak positif kepada perekonomian Indonesia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Selama empat tahun pemerintahan Jokowi-JK, telah dibangun tol sepanjang 782 kilometer, dengan total target pembangunan hingga akhir 2019 sepanjang 1.854 kilometer.

Kemudian infrastruktur skala kecil juga dibangun pemerintahan Kabinet Kerja, salah satunya melalui program dana desa. Hingga akhir 2018 lalu, dana desa berhasil dimanfaatkan untuk membangun 191 ribu kilometer jalan desa, 58 ribu unit irigasi, dan 6.900 pasar. Ketua TKN Jokowi-Amin, Erick Tohir, mengatakan dengan banyaknya dukungan yang terus mengalir, Jokowi dianggap sebagai pemimpin yang baik dan harus melanjutkan kepemimpinannya.

“Kita bisa lihat kan dukungan itu dari berbagai komunitas. Mereka melihat Pak Jokowi telah terbukti membangun bangsa dan negara,” katanya. (P-4)