Pengamat: Debat Perdana Pilpres, Paslon 01 Unggul Jauh dari Paslon 02

PENGAMAT Politik Maksimus Ramses Lalongkoe mengatakan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 lebih menguasai permasalahan bangsa dan memahami proses penyelesaiannya ketimbang pasangan nomor urut 02. Hal ini dilihat dari penampilan keduanya dalam debat perdana yang berlangsung, Kamis (17/1).

“Saya menyaksikan debat itu secara utuh, baik materi menyangkut hukum, HAM, korupsi maupun terorisme, nampak dengan jelas kemampuan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin lebih menguasai permasalahan bangsa dan memahami proses penyelesaiannya ketimbang pasangan nomor urut 02,” kata Ramses di Jakarta, Jumat (18/1).

Kemampuan memahami persoalan bangsa dan penyelesaian, imbuh Ramses, dapat dilihat dari penjelasan gagasan dan konsep masing-masing pasangan calon.

Pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin lebih konkret dan fokus pada tema debat ketimbang pasangan Prabowo-Sandiaga yang kurang fokus pada tema serta mengutarakan konsep dalam narasi normatif.

“Kalau kita cermati, publik bisa melihat secara obyektif kemampuan memahami persoalan bangsa dan bagaimana proses penyelesaian persoalan tersebut dari penjelasan gagasan dan konsep masing-masing pasangan calon," ujar Ramses.

Baca juga: Yenny Wahid Sebut Jokowi Lebih Kuat dan Artikulatif dalam Debat

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia (L-API) ini, debat perdana capres-cawapres menjadi referensi penting bagi pemilih dalam menentukan hak pilihnya. Rakyat juga dapat melihat konsistensi dan komitmen para paslon dalam menyelesaikan persoalan hukum, HAM, korupsi dan terorisme.

“Iya kalau kita lihat, paslon 01 lebih konsisten dan punya komitmen kuat dalam permasalahan hukum, HAM, korupsi dan terorisme. Apalagi sejumlah pernyataan paslon 02 justru blunder sehingga mempengaruhi pilihan rakyat,” ungkapnya.

Diketahui, debat perdana capres-cawapres pilpres 2019 telah selesai. Kedua paslon sudah menyampaikan pesan visi-misi dan program masing-masing dalam waktu kurang lebih 90 menit lewat tema Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme.(RO/OL-5)