Debat Pilpres Digelar di Jakarta dan Surabaya

KPU mematangkan persiapan debat publik calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu Serentak 2019. KPU mempertimbangkan menggelar debat di dua lokasi berbeda. “Untuk sementara opsinya masih Jakarta dan Surabaya,” kata Ketua KPU Arief Budiman.

KPU awalnya mempertimbangkan lokasi debat di tiga lokasi berbeda, yakni Pulau Sumatra, Jawa, dan Sulawesi. Plihan lokasi debat di luar Jakarta dilakukan agar pilpres tidak hanya terpusat di Ibu Kota.

“Namun, secara teknis itu sangat merepotkan. Pasangan calon, timnya, pendukungnya kan harus menyiapkan ke sana. Lalu merepotkan juga bagi lembaga penyiaran karena mereka pasti akan ­distribusikan logistik, personel, dan itu merepotkan banyak pihak. Jadinya sudah kita mengerucutkan hanya dua tempat, Jakarta dan Surabaya,” jelas Arief.

Arief mengatakan detail teknis pelaksanaan debat masih bisa berubah-ubah. Persiapan debat baru akan dimatangkan bulan depan. KPU juga akan melibatkan tim kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam menentukan moderator debat Pilpres 2019. KPU segera mengundang tim sukses kandidat.

Arief mengatakan moderator debat bisa dipilih melalui berbagai cara. Siapa pun moderator terpilih harus disetujui semua pihak.

“Bisa KPU menetapkan ini (moderator) bisa. KPU menetapkan bersama-sama tim kampanye juga bisa, KPU yang usulkan mereka yang pilih juga bisa. Atau mereka yang mengusulkan dan mereka tetapkan sendiri bisa,” kata Arief.

Moderator bisa dipilih dari berbagai latar belakang. Moderator hanya bertugas menyampaikan pertanyaan kepada pasangan calon. Pertanyaan berasal dari panelis. Debat capres 2019 akan dilaksanakan 5 kali dengan perincian 3 kali debat antarcapres dan 2 kali ­antarcawapres. Menurut rencana, debat pertama dilaksanakan pada Januari 2019. (Ins/P-1)