Slogan Siap Menang Siap Kalah Jangan Cuma Jadi Prasasti

ANGGOTA Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Muhammad mengharapkan sikap siap kalah siap menang dalam gelaran Pilkada 2018 tidak hanya dijadikan sikap simbolis semata.

Pasalnya, hingga hari ini laporan yang diterima DKPP tak kalah banyak jumlahnya dibandingkan dengan permohonan gugatan sengketa pilkada ke Mahkamah Konstitusi.

Ia juga menggarisbawahi saat ini masih banyak anggapan bahwa jika gugatan terkait pilkada tidak lolos di MK, DKPP dapat menyelesaikan hal tersebut. Padahal, DKPP menurutnya hanya menangani permasalahan etik para penyelenggara dan pengawas pemilu saja.

"Semua urusan pilkada yang terdaftar ke MK ternyata ada juga dokumenya di DKPP. Slogan siap menang siap kalah seakan jadi prasasti saja. Sayangnya banyak yang tidak terima hasilnya," ungkapnya saat ditemui dalam sebuah diskusi di Kantor Kemendagri, Jakarta, Jumat (13/7).

Muhammad menilai dalam gelaran kontestasi pilkada, pandangan terkait aspek hukum perlu diimbangi dengan sisi etika sendiri. Ia menyinggung pula keharusan penyelenggara pemilu dalam hal perekrutan anggota. Ia menilai salah satu komponen awal terbentuknya integritas penyelenggara pemilu dimulai dari proses seleksi yang baik.

Untuk itu Muhammad mendorong agar para penyelenggara serta pengawas pemilu lebih transparan dalam hal pemilihan tim seleksi saat proses perekrutan.

"Demokrasi dari pemilu harus menghasilakn pemimpin yang berkualitas. Pemilu yang berkualitas diawali dengan penyelenggaranya yang berintergritas dan itu semua ditentukan oleh proses seleksi perekrutan yang transparan dan independen," ungkapnya. (X-12)