Manuver Demokrat Bisa Buat Koalisi Gerindra-PKS Goyah

PKS menanggapi santai adanya komunikasi yang cukup intens dilakukan antara Partai Gerindra dan Partai Demokrat beberapa waktu belakangan ini. Apalagi mulai muncul wacana bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan disandingkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Wasekjen PKS Abdul Hakim menilai komunikasi tersebut ialah hal yang biasa. “Komunikasi dan silaturahim kan bagus. Politik itu kan membangun sinergi dan kesepaham-an. Biar berproses saja. Kita tunggu saja jalan ceritanya,” katanya.

Saat ditanyakan apakah PKS tetap akan mempertahankan sembilan nama bakal capres/cawapres yang diajukan ke Gerindra untuk menjadi pendamping Prabowo, Hakim membenarkannya.

Ia pun masih enggan meng-ungkapkan kepada siapa dari sembilan nama tersebut yang sudah dikerucutkan Gerindra. “Kita tunggu respons dari Gerindra,” ucapnya.

Namun, koalisi Gerindra dan PKS bisa berantakan. Itu disebabkan Demokrat berkeras mengusung AHY jadi calon presiden atau calon wakil presiden.

“Menjadi keputusan dari Demokrat bahwa apa pun koalisinya, harus AHY sebagai capres atau cawapres,” kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan.

Duet Gerindra (11,81%) dan Demokrat (10,19%) di Pilpres 2014 memang sudah cukup untuk mengusung pasangan. Itu sebabnya Syarief berharap Prabowo mau menggandeng AHY dan melupakan calon PAN atau PKS.

Anggota Komisi I DPR itu yakin sosok AHY bisa diterima mitra koalisi Gerindra seperti PAN dan PKS. 

“Bahkan kita pernah sama-sama di pemerintah selama 10 tahun. Jadi, tidak ada masalah komunikasi kami dengan pimpinan partai-partai itu. Mudah-mudahan pasangan ini (Prabowo-AHY) bisa diterima baik oleh teman-teman dari koalisi yang lain,” kata dia.

Syarief engan berandai-andai apabila nama AHY tidak diterima PAN dan PKS. Saat ini, menurutnya, Demokrat gencar melakukan penjajakan koalisi. “Ya kita lihat nanti, tetapi hampir dipastikan semua kader Demokrat seluruh Indonesia mengingin­kan AHY sebagai capres atau cawapres,” jelas dia.

SBY merespons baik usul wacana menduetkan Prabowo Subianto dengan AHY. SBY, kata Syarief, akan melakukan evaluasi internal partai untuk membahas wacana tersebut.

Namun, Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romy) justru memprediksi partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu malah diprediksi berlabuh ke kubu Presiden Joko Widodo. (Nur/Gol/P-1)