Perbedaan Politik Jangan Dicederai

PERBEDAAN pilihan politik seharusnya bisa dihargai oleh kelompok tertentu. Jangan karena adanya perbedaan pilihan itu kemudian menjadi pemicu untuk menimbulkan aksi-aksi diskriminatif di tengah masyarakat.

Politisi Partai NasDem Ahmad HM Ali mengaku, yang terjadi saat ini khususnya di kawasan Car Free Day (CFD) Jakarta, adalah bukti bahwa aksi diskriminatif telah dilancarkan oleh kelompok tertentu yang berbeda pilihan dengan kelompok lainnya.

Sehingga dengan cara terbuka mereka dapat mengintimidasi, persekusi, bahkan melakukan tindakan kriminalisasi bagi siapa saja yang mereka anggap tidak sejalan dengan pilihannya.

“Olehnya kami meminta kepada kelompok-kelompok itu untuk ayo mari kita bersama-sama menjaga perdamaian. Perbedaan itu jangan dijadikan lawan. Rakyat yang tidak tahu apa-apa itu jangan dijadikan korban,” ujarnya kepada Media Indonesia di Jakarta, Selasa (1/5).

Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem itu berharap, kelompok satu dan kelompok lainnya yang berbeda padangan politik untuk memperlihatkan cara-cara yang baik serta elegan di tengah masyarakat.

Jika tidak setuju dengan partai politik atau pasangan calon lainnya dalam setiap pemilihan umum, jangan menebar kebencian apalagi tindakan-tindakan diskriminatif yang dapat merugikan banyak orang.

“Misalnya yang tidak suka dengan Jokowi silahkan. Tapi jangan orang yang suka dengan Jokowi kemudian dibenci bahkan sampai diintimidasi,” jelasnya.

Olehnya, Bendahara Umum DPP NasDem itu berharap, seluruh kelompok pendukung siapa pun ayo perlihatkan cara-cara yang baik dan mendidik sehingga proses penerapan demokrasi di negara ini menjadi jauh lebih baik lagi.

“Kalau terus memperlihatkan tindakan anarkis kepada penerus bangsa yang ada saat ini, bagaimana proses penerapan demokrasi kita kedepan. Marilah kita menjaga kedamaian,” imbuh Ahmad. (X-10)