Panwaslu Paniai Batalkan Calon Independen

PANITIA Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Paniai, Papua, membatalkan penetapan tiga pasangan calon peserta pemilihan kepala daerah (pilkada) dari jalur perse­orangan.

Ketua KPU Provinsi Papua Adam Arisoy di Kota Ja­yapura, kemarin (Kamis, 1/3/2018), mengatakan hal itu merupakan hasil sidang musyawarah sengketa pilkada yang digelar Panwaslu Paniai pada Selasa (27/2).

“Keputusan Panwas sudah final. Suka tidak suka, KPU Paniai harus membatalkan SK penetapan pasangan calon dalam waktu tiga hari setelah keputusan Panwaslu,” kata Adam.

Dia menjelaskan, sidang itu memutuskan untuk membatalkan Surat Keputusan (SK) Nomor 25/HK 03 1 Kpt/9108/KPU Kab/2018 tanggal 12 Februari tentang Penetapan Pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati Paniai.

Dalam SK Nomor 25 itu, ditetapkan lima pasangan calon peserta Pilkada 2018 di Kabupaten Paniai, yakni peta­hana Hengki Kayame-Yehezkiel Tenouye dan Meki Nawipa-Oktopianus Gobai yang mengunakan jalur parpol. Tiga pasangan calon yang menggunakan jalur perse­orangan, yakni Naftali Yogi-Marthen Mote, Yehuda Gobai-Yan Tebai, dan Yunus Gobai-Markus Boma.

Namun, tiga pasangan calon yang menggunakan jalur perseorangan dianggap bermasalah dari aspek administrasi dukungan kartu tanda penduduk (KTP).

KPU Paniai, jelas dia, harus menerbitkan SK baru terkait dengan penetapan dua pasangan calon dari jalur parpol yang dinyatakan tidak bermasalah.

Sementara itu, calon Bupati petahana Pasuruan, Jawa Timur, M Irsyad Yusuf (Gus Ir­syad) menyerap aspirasi petani di tengah sawah di kawasan Pegunungan Bromo.

Hal itu karena ban mobil yang ditumpangi anggota rombongannya terlepas saat hendak bersafari di Kecamatan Tosari. “Waktu berhenti, tiba-tiba datang dua petani. Mereka menyapa dan bertanya tentang mobil yang rusak sekaligus ngobrol. Selang waktu yang lumayan lama, salah seorang petani kaget karena baru sadar saya bupati nonaktif yang mencalonkan lagi,” ujar Gus Irsyad.

Lalu, kedua petani itu justru memanggil teman-temannya. (AB/SS/Ant/N-1)