PBB Apresiasi Gerakan Saya Perempuan Antikorupsi

GERAKAN Saya Perempuan Antikorupsi meraih penghargaan International Anti-Corruption Excellence (IACE) Award dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal itu disampaikan Perwakilan Tetap Republik Indonesia Jenewa melalui keterangan pers, kemarin.

Gerakan Saya Perempuan Antikorupsi diwakili Judhi Kristantini dan Yuyuk Andriati Iskak dari Komite Pemberantasan Korupsi (KPK). IACE Award diberikan dalam rangka peringatan Hari Antikorupsi Internasional yang digelar di Gedung PBB di Jenewa, Swiss.

“Penghargaan ini tentunya ditujukan untuk seluruh agen Saya Perempuan Antikorupsi di Indonesia yang sudah menjadi inspirasi perubahan dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat,” kata Yuyuk.

IACE Award merupakan penghargaan bergengsi yang diberikan langsung oleh Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dan didukung PBB, atas pendekatan yang efektif dan sukses sebagai sumbangan nyata dalam pencegahan dan perlawanan terhadap korupsi.

Saya Perempuan Antikorupsi dinilai berhasil meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya perilaku antikorupsi dalam kegiatan sehari-hari, mulai suap, gratifikasi, hingga penggelapan dana.

“Peran perempuan dan keluarga sangat strategis dalam melakukan perubahan melalui pencegahan tindakan korupsi dalam kehidupan sehari-hari,” timpal Judhi.

Gerakan antikorupsi berbasis pendekatan keluarga itu berhasil melatih lebih dari 1.300 agen pembaru di 34 provinsi di Indonesia untuk bergerak secara kolektif meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama perempuan, dalam menanamkan nilai-nilai dasar di keluarga.

Acara pemberian penghargaan tersebut dihadiri sejumlah pejabat PBB, antara lain Direktur Jenderal Kantor PBB Jenewa Michael Moller dan Direktur Eksekutif UNODC, Yuri Fedotov, Wakil Tetap RI untuk PBB di Jenewa, Duta Besar Hasan Kleib.

“Di abad ke-21 tak ada tempat untuk perilaku korupsi. Ini merupakan upaya masyarakat internasional menciptakan dunia tanpa korupsi,” kata Dirjen PBB di Jenewa Michael Moller. (Ant/P-4)