Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PENYIDIK Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku dalam wawancara eksklusif dengan majalah Time di Singapura bahwa ada seorang jenderal polisi terlibat dalam insiden penyiraman air keras terhadap dirinya. Polisi berharap Novel menuangkan keterangan tersebut dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
Mabes Polri menyatakan Novel seharusnya lebih terbuka kepada polisi ketimbang media. Informasi sekecil apa pun dari Novel kepada penyidik akan sangat berguna untuk kepentingan penyidikan.
"Penyidik akan menuangkan ke BAP. Bila informasi disampaikan ke penyidik, itu akan punya nilai pembuktian," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin, seperti dikutip Metrotvnews.com.
Sayangnya, kata Martin, hingga kini Novel belum menunjukkan kesediaannya untuk diperiksa penyidik dengan alasan medis.
Anggota Komisi III DPR Sarifuddin Sudding pun meminta Novel berbicara gamblang kepada polisi agar keterangan tentang adanya keterlibatan jenderal polisi tersebut tidak menjadi bola liar.
"Kalau informasi yang disampaikan Novel itu akurat, seharusnya itu disampaikan kepada pihak ke penyidik," kata Sudding di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin (Kamis, 15/6).
KPK sendiri belum mengetahui secara detail soal pengakuan Novel tersebut. Persoalan itu akan dibahas pula dalam pertemuan pimpinan KPK dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, pekan depan. "Sepertinya Senin atau Selasa (pekan depan). Pak Kapolri sudah bertemu Pak Agus saat buka bersama di DPR, pertemuannya nanti dengan Kapolri, ya kalau tidak di Mabes Polri atau KPK," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Jakarta, kemarin.
Kamis (15/6) merupakan hari ke-65 pascapenyiraman air keras terhadap Novel pada 11 April 2017 seusai salat Subuh di Masjid Al Ihsan dekat rumahnya.
Novel disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya hingga mengenai matanya sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) sejak 12 April 2017.
Kelopak mata dijahit
Setelah memasuki hari ke-64 perawatan di SNEC, dokter melepas membran plasenta yang sebelumnya ditempel melalui tindakan operasi di mata kanan Novel.
Softlens juga kembali dipasang di mata kanan tersebut. "Selama sekitar seminggu ke depan bagian mata kanan akan diobeservasi untuk melihat pertumbuhan selaput mata. Jika tumbuh normal atau sesuai dengan yang diharapkan, pengobatan seperti biasa akan dilanjutkan kembali," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah.
Namun, jika pertumbuhannya kurang baik, dokter akan mengambil tindakan menjahit kelopak mata kanan dalam jangka waktu satu-tiga minggu untuk membuat kelopak mata lebih sipit. Langkah ini dilakukan agar pertumbuhan selaput mata lebih optimal.
"Mata bagian kiri masih dibiarkan terlebih dahulu sementara waktu dan meneruskan pengobatan yang telah dilakukan," tambah Febri.
Novel sudah bisa melihat dua baris angka tanpa alat bantu, sedangkan mata kiri, penglihatan masih sangat terbatas dan buram.(Ant/P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved