Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

5 Menhan ASEAN Bahas Ancaman IS

Nur Airvanni
16/6/2017 09:13
5 Menhan ASEAN Bahas Ancaman IS
(Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu---MI/M Irfan)

MENTERI Pertahanan dari lima negara Asia Tenggara (ASEAN) akan bertemu di Tarakan, Kalimantan Utara, 19 Juni mendatang. Pertemuan tersebut akan membicarakan upaya bersama menghadapi dan menangkal ancaman penyebaran anggota Islamic State (IS) yang saat ini sedang terdesak di wilayah Marawi, Filipina Selatan. Kelima negara itu ialah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Brunei Darussalam.

"Kami akan bahas (antisipasi IS), nanti akan kumpul Menhan Malaysia dan Filipina. Saya ajak juga Menhan Brunei dan Singapura supaya kalau ada apa-apa kita sudah siap," kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Jakarta, kemarin (Kamis, 15/6).

Menurutnya, pascagempuran militer Filipina di Marawi, kelompok milisi Maute yang berafiliasi dengan IS masih terkonsentrasi di Marawi, Mindanao. Kelompok itu berpotensi bergeser ke wilayah Indonesia bila terus terdesak oleh militer Filipina. "Masalah IS ini, 1,5 tahun yang lalu saya sudah bilang akan datang. Benar datang, kan? Mereka datang dari Filipina Selatan. Sekarang masih menumpuk di sana," ungkapnya.

Ketika ditanya apa langkah yang dilakukan pemerintah agar kelompok IS tidak masuk ke Indonesia, Ryamizard mengatakan pihaknya tidak bisa sembarangan mengambil langkah. "Kita bicara Marawi, Filipina lebih tahu dari kita. Kita dengerin (penjelasan mereka), baru kita tentukan langkah yang akan diambil," tandasnya.

Untuk itu, dalam pertemuan di Tarakan pihaknya akan memberi kesempatan kepada Filipina untuk menjelaskan persoalan Marawi secara menyeluruh, termasuk masalah intelijen. "Dari situ baru kita ambil keputusan (untuk mengambil langkah ke depan)," imbuhnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pun mengungkap adanya potensi pergeseran kekuatan kelompok teroris yang berafiliasi dengan IS di Marawi ke Indonesia.

Kelompok teroris tersebut diperkirakan masuk melalui daerah-daerah perbatasan di bagian utara seperti Bitung, Provinsi Sulawesi Utara dan Morotai, Maluku Utara.

Peran masyarakat
Menko Polhukam Wiranto mengatakan bukan pemerintah dan aparat keamanan saja yang mencegah kelompok radikal IS masuk ke Indonesia. Masyarakat pun perlu dilibatkan karena jaringan IS di Marawi sangat berbahaya bagi keamanan Indonesia.

"Jarak Marawi dengan Davao, wilayah yang dekat dengan perbatasan Filipina-Indonesia, hanya sekitar 300 kilometer melalui jalur darat," ujar Wiranto.

Selain itu, wilayah perairan selatan Filipina berbatasan langsung dengan wilayah perairan Sulawesi Utara. "Masyarakat sebagai garda terdepan perlu dilibatkan dalam pengamanan dan menghalangi masuknya IS, khususnya di Sulawesi Utara," tegas mantan Panglima ABRI itu.

Keterlibatan masyarakat mutlak diperlukan karena mereka yang paling tahu kondisi di wilayah masing-masing. "Kita wajib menyatukan kesepahaman bagaimana melakukan langkah-langkah antisipasi," cetusnya. (Ant/Mtvn/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya