Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PUBLIK masih puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo. Kepuas-an tersebut tecermin pada hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis di Jakarta, kemarin (Kamis, 8/6).
Sebanyak 74,8% dari 1.350 responden dari seluruh Indonesia mengakui arah perjalanan bangsa Indonesia kini sudah benar. Selain itu, sebanyak 40,5% responden merasakan kondisi perekonomian membaik ketimbang tahun lalu. Tidak hanya itu, 53,9% responden bahkan menilai keadaan ekonomi rumah tangga akan lebih baik lagi tahun depan.
"Survei ini menggambarkan sebagian besar rakyat merasakan kebijakan Jokowi sudah baik. Bahkan, lebih dari 50% responden optimistis tahun depan semakin baik," kata peneliti SMRC, Djayadi Hanan.
Sekitar 45% responden juga merasakan kepuasan terhadap kinerja Jokowi dalam penegakan hukum. Sebanyak 58% responden menilai kondisi keamanan cukup baik yang diimbangi tingginya tingkat kepercayaan kepada institusi keamanan ataupun politik.
"Tingkat kepercayaan terhadap TNI mencapai 90%. Lalu terhadap Polri 77%, terhadap Presiden 86%, dan terhadap KPK 86%. Itu membuktikan kinerja Presiden di bidang politik, penegakan hukum, dan keamanan juga baik di mata masyarakat," ujar Djayadi.
Pada 22-28 Juni 2016, SMRC juga melakukan survei yang sama terhadap 1.027 responden. Hasilnya, menurut Direktur Program SMRC Sirojudin Abbas, sebanyak 67% responden menyatakan puas dengan kinerja Jokowi.
"Rakyat optimistis dengan kepemimpinan Jokowi. Sekitar 72% responden yakin Jokowi mampu memimpin Indonesia menjadi lebih baik." (Media Indonesia, 25/7/2016)
Akan tetapi, lanjut Djayadi, hasil survei SMRC kali ini sekaligus menegaskan bahwa penilaian responden tidak dipengaruhi ingar-bingar pilkada DKI. "Apabila proses pilkada DKI memengaruhi persepsi publik, kepercayaan terhadap Presiden yang diisukan mendukung Ahok-Djarot dipastikan turun drastis."
Dalam menanggapi hasil survei SMRC, Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Golkar, Yorrys Raweyai, menegaskan pilkada DKI tidak membawa dampak terhadap peta perpolitikan nasional.
"Persepsi publik itu di media sosial. Penentuannya di Pilkada 2018 karena jumlah daerah yang menjadi ladang pertarungan mencapai 171 ketimbang Pilkada 2017 yang hanya 101 daerah."
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono, menilai kepuasan terhadap kinerja Jokowi justru menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 72%.
"Manuver politik Presiden tidak ampuh lagi menangkap dukungan publik. Ketidakharmonisan kabinet juga turut andil menurunkan kepuasan terhadap Presiden."
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menyatakan pelaku usaha memercayai kebijakan ekonomi pemerintah. "Hanya, gejolak politik masih berpotensi mengguncang iklim investasi. Kami menyoroti belum ratanya distribusi pendapatan karena ketimpangan antara pertumbuhan industri padat modal dan industri padat karya."(Tes/X-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved