Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Saya Indonesia, Saya Pancasila

Ghani Nurcahyadi
05/6/2017 18:53
Saya Indonesia, Saya Pancasila
(Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Wapres Jusuf Kalla (kanan), serta Menko Polhukam Wiranto memimpin Ratas mengenai Reformasi bidang Hukum di Kantor Kepresidenan---ANTARA/Yudhi Mahatma)

BERKEMBANGNYA paham radikal yang terakhir kali memicu dua kali ledakan bom di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, semakin menegaskan pentingnya kembali memahami landasan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yaitu Pancasila. Presiden Joko Widodo pun menegaskan pentingnya Pancasila ada dalam jiwa dan raga rakyat Indonesia.

Pentingnya pemahaman Pancasila dire?? eksikan Presiden dengan merilis video berdurasi tak lebih dari 1 menit. Video yang dirilis sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/5) di akun media sosial milik Presiden itu juga sebagai bagian memperingati hari lahir Pancasila yang ditetapkan pada 1 Juni.

“Pancasila itu jiwa dan raga kita. Ada di aliran darah dan detak jantung kita, perekat keutuhan bangsa dan negara. Saya Jokowi. Saya Indonesia, Saya Pancasila,” tegas Presiden dalam video tersebut.

Di kolom komentarnya, Presiden juga menambahkan kata ‘kalau kamu?’ di bagian terakhir.

Video tersebut juga bagian dari Pekan Pancasila 29 Mei-4 Juni 2017. Dalam Pekan Pancasila yang bertemakan Saya Indonesia, saya Pancasila, Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyatakan pemerintah berkolaborasi dengan sejumlah pihak untuk mengampanyekan Pancasila, seperti melalui iklan layanan masyarakat hingga penerbitan dan pendistribusian buku.

Peringatan puncak hari lahir Pancasila pada 1 Juni nanti akan dilangsungkan di halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri yang ada di Jalan Pejambon, Jakarta Pusat.

Presiden akan bertindak sebagai inspektur upacara. Peringatan hari lahir Pancasila juga akan diperingati instansi pemerintah lainnya pada saat yang sama.

Penyelenggaraan ‘Pekan Pancasila’ bertujuan untuk menguatkan dan memperkenalkan ulang dasar-dasar Pancasila dan menarik minat para generasi muda terhadap Pancasila sehingga diharapkan seluruh komponen bangsa Indonesia dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk memaksimalkan program Pekan Pancasila ini, pemerintah juga mendistribusikan tema dan logo ke berbagai instansi.

Kegiatan ini juga akan disemarakkan di jejaring sosial melalu tanda pagar (tagar) #Pekan pancasila #Sayapancasila #Pancasilareborn #Kenalpancasila #Pancasilapunyakita #Pancasilasatu #Pancasila2017.

Di lain kesempatan, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengingatkan tidak boleh ada ujaran anti- Pancasila di ranah media sosial.

“Siapa pun tidak bolehlah anti-Pancasila. Kalau anti-Pancasila, terlepas apa pun itu, kan ada UU ITE, itu saja,” kata Rudiantara di Kompleks Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Rabu (10/5).

Peraturan yang dimaksud ialah Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008.

Ia mengungkapkan pemerintah bisa melakukan pemblokiran terhadap sumber-sumber penyebaran ujaran yang terlarang. “Semua terintegrasi di Kemenko Polhukam,” katanya.(Gnr/S1-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya