Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Daerah Memperkuat Ideologi Negara

MI
02/6/2017 10:03
Daerah Memperkuat Ideologi Negara
(ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)

ISAAC Newton mendapat inspirasi tentang gaya gravitasi saat merenung di bawah pohon apel. Di naungan pohon sukun yang bercabang lima, Bung Karno memperoleh buah pemikiran tentang Pancasila.

Ketika itu Bung Karno tengah dalam pengasingan di Ende yang jauh dari aktivitas politik sepanjang 1934-1938. Selain merenung, Bung Karno banyak meluangkan waktu untuk berdialog dengan masyarakat. Bersama kaum pelajar, beliau mengadakan diskusi keagamaan dan pertunjukan sandiwara dengan rakyat biasa yang mayoritas buta huruf.

Aktivitas keseharian di Ende membuat Bung Karno banyak merenung memikirkan masa depan bangsa. "Beliau berpikir bahwa bangsa yang kuat harus dibangun dengan fondasi ideologi yang kuat. Dengan kata lain, Ende banyak menginspirasi pemikiran Bung Karno tentang kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga lahirlah Pancasila. Pancasila dikemukakan pertama kali oleh Bung Karno pada 1 Juni 1945 dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (BPUPKI)," tutur Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo saat memimpin upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende, Nusa Tenggara Timur, kemarin (Kamis, 1/6).

Namun, saat ini, menurut Eko, Indonesia sedang menghadapi tantangan. Berbagai pandangan dan tindakan mengancam persatuan Indonesia, mulai sikap intoleran, pesan kebencian, radikalisme, hingga terorisme.

Ancaman terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara dapat ditanggulangi jika semua elemen masyarakat berperan aktif menjaga Pancasila sebagai ideologi bangsa.

Karena itu, ada usulan agar pelaksanaan P4 (Pendidikan, Penghayatan, dan Pengamalan Pancasila) perlu diterapkan lagi. "Kalau generasi sebelum 1970-an, masuk sekolah atau menjadi PNS (pegawai negeri sipil) ditatar P4 terlebih dulu. Namun, sekarang tidak," kata Plt Kepala Kantor Kesbangpol Klaten Wahyudi Martono di sela Peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Kantor Pemkab Klaten, Jawa Tengah, kemarin. Ia memandang generasi muda sekarang tidak paham tentang Pancasila secara mendalam.

Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah punya cara lain. Pihaknya berencana menerbitkan peraturan daerah (perda) untuk menghadirkan kembali nilai-nilai Pancasila yang telah memudar di tengah-tengah masyarakat.

"Perda tersebut memiliki substansi menumbuhkan semangat persatuan, kesatuan, dan toleransi, sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," ujar Mahyeldi, kemarin.

Yang unik, kebijakan Pemerintah Kabupaten Purwakarta meluncurkan anjungan tunai mandiri (ATM) beras. Ini digadang sebagai perwujudan dari pengamalan sila kelima Pancasila, yakni Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. "Meskipun untuk penerima beras sejahtera, kualitas beras masuk premium," tukas Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, kemarin.(PO/JS/YH)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya