Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Pancasila Harus Dipraktikkan secara Konkret

MI
02/6/2017 09:39
Pancasila Harus Dipraktikkan secara Konkret
(ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)

PENGAMAT sosial Imam B Prasodjo berharap pola sosialisasi Pancasila ke depan harus lebih menjabarkan nilai-nilai dasar negara itu secara konkret. Ia menilai sosialisasi yang dilakukan selama ini belum mengimplementasikan hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari hari.

"Saya menilai bahwa Pancasila ini sebuah falsafah yang begitu abstrak. Kita memang pernah bereksperimen dengan upaya sosialisasi melalui P4. Namun, sosialisasi itu terlalu normatif dan sering kali terlalu jauh dengan kehidupan nyata," ungkapnya dalam diskusi bertajuk Saatnya Kita Ikut Bicara untuk Keselamatan Bangsa, di Jakarta, kemarin (Kamis, 1/6).

Menurutnya, nilai-nilai Pancasila harus diimplementasikan dari hal-hal yang paling sederhana, misalnya tentang persatuan. Dalam kehidupan sehari-hari, perlu ada program yang tidak bersifat sektarian, tetapi dirancang untuk menciptakan kerukunan sosial. Contohnya, kegiatan gotong-royong lintas agama, lintas suku, bahkan lintas wilayah.

"Tentu bukan persatuan statis, tetapi persatuan dinamis dan integrasi yang dinamis. Jadi, kita harus membangun sebuah social engagement secara bersama dalam suatu program aksi nyata, bukan hanya sebatas oral atau verbal."

Ia mengakui, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sering mengalami segregasi sosial yang sebetulnya tidak disengaja. Misalnya, kalangan tertentu mempunyai kekuatan ekonomi tertentu yang kebetulan memiliki identitas suku dan agama tertentu, terpisah dari kelompok lainnya sehingga tidak pernah bertemu.

Hal semacam itu bisa membuat interaksi masyarakat menjadi terbatas. Oleh sebab itu, Iman berharap Pancasila diterjemahkan ke dalam hal-hal yang konkret dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang plural.

"Apakah kita sudah menjadi orang yang menjadikan Pancasila sebagai nilai dalam diri atau apakah kita sudah menjadi seorang Pancasilais? Penganut Pancasila tidak cukup hanya didengungkan, tapi butuh perbuatan nyata," tegas pengamat politik Yudi Latif dalam kesempatan yang sama.

Menurutnya, pihak yang meyakini diri sebagai pancasilais tidak perlu berteriak ke mana-mana, tapi secara tenang atau sunyi mengembangkan sikap-sikap kepancasilaan itu.

"Jadi, jangan berhadap-hadapan, tetapi kita tunjukkan saja perbuatan yang jauh lebih inklusif dan jauh dari sifat-sifat rasial melalui praktik hidup sehari-hari." (Dro/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya