Warga Bingung belum Dapat Formulir C6

RIZAL, warga Kelurahan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengaku hingga kemarin belum mendapatkan surat undangan (C6) untuk pencoblosan dalam putaran kedua pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

"Saya sudah menanyakan kepada RT dan RW, mereka juga tidak tahu. Mau menanyakan ke Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), katanya lagi libur," kata dia.

Rizal sudah mengecek ke laman https://pilkada2017.kpu.go.id/pemilih/dpt/2/nasional dan namanya sudah terdaftar. "Tetapi di laman itu, nama saya salah RT."Dia mengaku mendapat pengalaman tidak mengenakkan saat putaran pertama pilgub DKI. Saat itu namanya tidak masuk ke daftar pemilih di tempat pemungutan suara (TPS) di domisilinya sehingga dia berkeliling ke dua TPS lain yang akhirnya membolehkan dirinya beserta keluarga untuk mencoblos.

"Saya bersama beberapa pemilih lain harus menunggu hingga beberapa saat sebelum tenggat pukul 13.00 WIB untuk bisa mencoblos. Padahal, dari pukul 12.00 WIB, kami sudah di TPS dan hanya disuruh menunggu.

''Kondisi serupa juga terjadi di Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat. Nurdian Akhmad, warga RT 10, RW 03 mengaku belum menerima C6.

Ketua KPUD DKI Sumarno mengakui sudah mematangkan seluruh persiapan distribusi logistik di tingkat kecamatan dan kelurahan, perbaikan kualitas petugas di lapangan, termasuk penambahan daftar pemilih tetap (DPT sebanyak 190 ribu dan 11 TPS baru.

KPU DKI juga akan memfasilitasi warga Jakarta yang tidak terdata dalam DPT. Syaratnya cukup membawa KTP-E atau surat keterangan dari Disduk Capil DKI. Masyarakat juga boleh menyertakan dokumen seperti kartu keluarga, paspor, dan SIM.

Anggota KPUD DKI Jakarta Mochamad Sidik Sabri menambahkan saat ini petugas KPPS sedang mendistribusikan lembar pemilih itu. Anggota KPUD DKI juga terus memeriksa kepastian distribusi formulir C6. "Pendistribusiannya dilakukan sampai H-3.Tidak ada hari libur bagi petugas KPPS," ujarnya. Gol/Sru/Hnr/P-2