Memahami Kode Ban pada Motor

BAN memiliki peranan penting dalam sebuah kendaraan lantaran komponen karet berbentuk bundar ini jadi media kontak kendaraan atas permukaan jalan. Selain berfungsi menyalurkan tenaga mesin, ban memegang peran sebagai alat pengendali kendaraan.

Yang paling mudah untuk menjelaskan betapa pentingnya peranan ban bisa dilihat di ajang-ajang balap mobil dan motor. Pemilihan ban yang tepat mampu mengantar seseorang menjadi juara. Sebaliknya, pemilihan ban yang salah dapat berujung kegagalan bahkan menuai bencana.

Dalam sehari-hari, tidak sedikit pengguna kendaraan yang mengabaikan pentingnya ban, terutama pengguna sepeda motor. Asal ukurannya cocok di pelek, urusan kelar. Sisanya, menjaga tekanan angin agar tak minim.

Padahal, setiap ban memiliki beragam spesifikasi yang dapat dilihat di sekeliling dinding ban. Tulisan yang tertera pada ban, bukan penghias semata. Ada lebih dari 10 atribut berbeda yang menunjukkan kemampuan, karakter, dan spesifikasi ban.

Secara umum ban punya kode utama yang dicetak dengan ukuran menonjol. Selain merek dan tipe ban, ada angka dan huruf dengan ukuran mencolok yang menunjukkan dimensi ban, beban, dan batas kecepatan yang diizinkan pada penggunaan ban yang bersangkutan.

Saat ini, ada dua satuan ukuran ban sepeda motor yaitu inci (jarang digunakan) dan metrik. Contoh, 3.00-17 (inci) dan 130/90-17 (metrik).

Untuk satuan inci, angka 3.00 menunjukkan lebar ban, yaitu 3,00 inci (3 inci atau 76,2 mm). Ban satuan inci biasanya digunakan untuk kendaraan sehari-hari yang tak membutuhkan spsesifikasi khusus. Pengguna kendaraan yang memiliki spesifikasi khusus memilih ban dengan satuan ukuran metrik karena lebih banyak memberikan pilihan varian.

Setelah itu, terdapat kelompok angka dan huruf yang menunjukkan beban maksimal yang bisa ditopang (load index) dan batas kecepatan maksimal yang diperbolehkan dengan menggunakan ban bersangkutan (speed rating).

Berdasarkan load index dan speed rating, ban kode 42S, mampu menopang beban maksimal hingga 150 kg dan berlari hingga kecepatan 180 km/jam.

Tanda SNI
Yang juga penting ialah terkait tanda SNI (standar nasional Indonesia) atau DOT (department of transportation). Biasanya diikuti beberapa kode dan ada empat angka yang menunjukkan waktu pembuatan ban tersebut.

Dua angka angka pertama menunjukkan ‘minggu’ (satu tahun terdiri dari 52 minggu), sedangkan dua angka berikutnya menunjukkan tahun pembuatan. Contoh: 0516 berarti dibuat pada minggu pertama (Februari) tahun 2016.

Pada ban dengan desain kembangan tertentu punya petunjuk rotasi berupa tanda panah. Biasanya ban dengan tanda ‘rotation’ memiliki tapak ban yang dirancang agar tetap menggigit saat hujan dengan pola tapak yang mampu membuang air ke bagian sisi ban.

Untuk pemakaian sehari-hari disarankan tidak memakai ban khusus balap. Memang faktor keselamatan serta daya cengkram ban balap lebih unggul, tetapi usia pakainya tak bisa menyamai ban standar harian. (Cdx/S-4)