Menguji All New Fortuner Hingga Batas Maksimal

JARUM menunjukan angka 190 kilometer per jam (kpj). Meski tersisa 10 kpj dari batas kecepatan yang tertera pada spidometer, tiga rekan jurnalis justru terlelap pulas saat Media Indonesia melesatkan All New Fortuner di Tol Semarang-Solo, Jawa Tengah, Kamis lalu (28/1).

Bukan tanpa alasan jika rekan jurnalis yang menjadi penumpang terlihat nyaman. Aroma kemewahan kabin All New Fortuner yang lebih luas dari pendahulunya memang membius mereka, apalagi bangku kedua bisa direbahkan maksimal.

Selama dua hari, Sport Utility Vehicle (SUV) terbaru buatan Toyota Indonesia ini memang sengaja diuji ketangguhannya dengan rute Semarang - Bawen - Kopeng - Puncak Ketep - Yogyakarta - Merapi.

Lokasi yang dipilih cukup beragam mulai dari jalanan perkotaan, pedesaan hingga jalur ekstrim Gunung Merapi.

Media Indonesia mendapat kesempatan menguji ALL New Fortuner mesin diesel 4x2 VRZ yang merupakan varian yang berlimpah fitur canggih, seperti spidometer dilengkapi layar multi information display (MID) 4,2 inci TFT color yang menyajikan beragam informasi status kendaraan.

Di bagian lingkar kemudi juga dilengkapi steering switch untuk mengoperasikan sistem audio 8 inci with air gesture, Toyota Move, navigation and miracast, auto A/C, serta lemari pendingin.

Namun, dari semua kemewahan itu, teknologi mesin diesel terbaru yang disematkan dibalik kap mesin All New Fortuner justru lebih mengusik. Mesin tipe GD super diesel terbaru berkapasitas 2.400 cc ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 149,6 PS (147.55 hp) pada 3.400 rpm, dengan torsi maksimal 400 Nm di 1.600-2.000 rpm.

Meski lebih bertenaga dari pendahulunya, getaran mesin diesel All New Fortuner ini sangat halus. Ditambah lagi perbaikan sistem akustik bodi membuat SUV ini terasa senyap layaknya mobil sedan bensin. Limpahan tenaga ini terasa kuat saat melibas jalan tol Semarang-Solo.

Untuk mencapai kecepatan 190 kpj bukan perkara sulit berkat manajemen transmisi otomatis 6-speed terbaru, yaitu pengaturan manual melalui tuas transmisi di konsol tengah (sequential switchmatic) maupun melalui tuas di balik kemudi (paddle shift).

Rasa percaya diri untuk menenggelamkan pedal akselerator ini juga lantaran tidak ada gejala body roll atau limbung saat melaju cepat. Ini berkat ladder frame yang lebih tebal dari pendahulunya yang membuat All New Fortuner memiliki rigiditas yang lebih baik. Tentunya ini berdampak pada pengendalian saat melaju cepat di jalan bebas hambatan. Tak ayal pula ini yang membuat rekan jurnalis pulas tertidur.

Puas melintasi jalan bebas hambatan, trek pedesaan dengan kontur jalan berliku dan rusak menjadi kenikmatan sendiri. Apalagi hujan deras mengguyur kawasan Puncak Ketep, yang merupakan wilayah antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, menyuguhkan tantangan tersendiri. Kondisi jalanan aspal mengelupas bercampur tanah membuat trek semakin licin.

Namun itu bukan hambatan, lantaran sistem pengereman yang dibekali Antilock Brake System (ABS) membuat SUV ini tetap mudah dikendalikan. Sistem ABS ini cukup sensitif, karena beberapa kali saat melakukan pengereman di jalanan licin, sistem ini langsung bekerja.

Masuk di kelas SUV medium, rasanya kurang jika tidak memacu adrenalin di jalur ekstrim. Di hari berikutnya, All New Fortuner pun diarahkan menuju kawasan lereng Gunung Merapi. Sebagai lokasi bencana lahar dingin Gunung Merapi yang meletus dashyat pada 2010 lalu, memang menyuguhkan bentang alam yang menantang.

Enam unit All New Fortuner yang disediakan pihak TAM memang ditantang menaklukan kontur jalan menanjak, berpasir dan berbatuan.

Dengan postur yang bongsor ditopang ban berukuran 18 inci bukan hal sulit untuk melintasi jalan sempit dan berliku mengikuti kontur lereng Gunung Merapi, meski sesekali roda sempat selip. Namun yang pasti, kenyamanan penumpang di dalam kabin tetap terjaga berkat sistem suspensi yang menopang rangka bodi mumpuni meredam guncangan.

Ketangguhan mesin super diesel terbaru benar-benar diuji maksimal saat melintasi tanjakan pasir dengan bebatuan ukuran kecil hingga besar untuk mencapai lokasi Batu Alien di Kampung Jambu, Kepungharjo, Cangkringan. Karena unit yang diuji adalah varian 4x2 atau penggerak dua roda, diperlukan kemahiran mengemudi di jalur offroad ini. Tidak sedikit rekan jurnalis yang terjebak pasir dan selip. Beruntung Media Indonesia berhasil lolos dari tantangan ekstrim ini, meski bagian footstep berkali-kali terbentur keras batuan vulkanis.

Selesai di sesi tanjakan maut, giliran bermain air di aliran Kali Kuning di bagian selatan lereng Gunung Merapi. Dan sekali lagi ketangguhan All New Fortuner terbukti sanggup melintasi sungai dengan kedalaman sekitar 60 cm. Tentu saja ini menjadi nilai tambah bagi mereka yang tinggal di kawasan banjir.

Vice President Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto yang ikut acara test drive ini hanya tersenyum melihat semua unit All New Fortuner dipaksa bekerja keras menaklukan genangan air, jalanan pasir dan berbatu.

"Teman-teman bisa merasakan perfoma All Unit Fortuner yang tidak sekedar stylish dan modern, tapi juga tangguh di jalur offroad," ujarnya.

Hadirnya All New Fortuner memang membuat persaingan bisnis otomotif di kelas SUV medium semakin ketat. Pihak Toyota Indonesia sendiri menaruh harapan agar produk yang telah dibuat di pabrik Toyota di Karawang, Jaw Barat, bisa mengulang sukses pendahulunya. Apalagi dua pekan sejak diluncurkan tercatat 2000 unit telah dipesan konsumen. (OL-3)