Waspadai Pergantian Gelap Terang, Mengemudi di Sore Hari

BANYAK yang melakukan perjalanan di sore hari, dan terus mengemudi sampai langit menjadi gelap kemudian berganti malam. Selain harus pengemudi harus fokus dengan kondisi fisik, mobil, dan wajib juga fokus dengan lingkungan sekitar.
 
Pengemudi harus diwaspadai situasi peralihan saat berkendara dari terang ke gelap maupun gelap ke terang. Terutama pergantian dari gelap ke terang terlebih jika semalaman terus-terusan berkendara.
 
Mengemudi di malam hari membutuhkan kerja ekstra dari tubuh kita, mulai dari otak, mata, tangan, dan kaki. Mata yang paling berat bebannya, karena saat di gelap malam mata dipaksa untuk menyerap lebih banyak sinar agar pandangan ke jalan tetap terpantau.

Belum lagi ketika ada sorot lampu dari kendaraan yang berlawanan arah. Kalau sempat terhadang macet, mata juga terpapar selama berkali-kali oleh lampu rem kendaraan yang searah jalannya, seperti dikutip dari laman resmi Hyundai.
 
Kalau semalaman dipaksa untuk melek dalam gelap, hingga bertemu sinar matahari jelas kinerja mata akan terganggu. Di antaranya perih, ngantuk, dan membuat otot mata capek. Hasilnya mata akan menutup terus karena kelelahan.
 
Jika sudah demikian, tidak ada cara lain. Harus istirahat, baik fisik, maupun mata. Istirahatkan otot mata sejenak, sekitar 10-15 menit. Bisa dengan cara dipejamkan, atau juga senam mata yakni dengan melakukan gerakan melihat benda jauh dan dekat secara berulang-ulang dengan ritme yang diatur.
 
Lihat juga yang berwarna hijau. Hamparan sawah menjadi salah satu titik yang cukup baik. Cara lainnya yakni dengan membilas mata dengan air suhu suam-suam kuku (hangat). Untuk tubuh sendiri yang juga berkorelasi dengan mata, lakukan senam ringan. Gunanya untuk melancarkan otot dan persendian.
 
Cara ini tentu akan sangat berguna, khususnya di perjalanan arus balik mudik. Mengingat tidak sedikti orang yang melakukan perjalanan sejak sore dan berharap malam hari sudah sampai di Jabodetabek.(medcom/OL-9)