Asian Games Harus Dikontrol Tiap Bulan

INDONESIA akan mengelola dua ajang besar pada 2018, yakni Asian Games dan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia.

Presiden Joko Widodo pun meminta kedua perhelatan itu dipersiapkan dengan baik dan dikontrol setiap bulan.

"Dua perhelatan besar ini betul-betul harus kita manfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa dan negara," kata Presiden saat membuka rapat terbatas soal persiapan Asian Games di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.

Kepentingan yang dimaksud Presiden ialah agar dua acara tersebut bisa dimanfaatkan dalam membangun citra baik Indonesia.

Asian Games akan diikuti kurang lebih 33 ribu atlet, sedangkan pertemuan IMF-Bank Dunia dihadiri sekitar 15 ribu peserta.

"Ini momentum menunjukkan kemampuan kita dalam penyelenggaraan perhelatan kelas dunia.''

Dalam rapat terbatas yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan para menteri terkait tersebut, Presiden memerintahkan dua acara itu dipersiapkan dengan baik.

Presiden meminta rapat yang berkaitan dengan kedua gelaran diselenggarakan setiap bulan agar kemajuan bisa dipantau.

"Saya kira kalau ini tidak kita siapkan dengan detail, rinci, dan kita kontrol setiap satu bulan, saya takut waktu yang mepet ini akan apa kejar-kejaran dalam menyelesaikan hal yang berkaitan dengan dua event tadi," kata Kepala Negara.

Jokowi juga menunjuk Jusuf Kalla sebagai Ketua Dewan Pengarah Panitia Asian Games 2018 yang sebelumnya ia jabat.

Untuk IMF-World Bank Annual Meeting, Presiden menunjuk Luhut Binsar Pandjaitan sebagai ketua dewan pengarah.

Untuk Asian Games, jelas Sekretaris Kabinet Pramono Anung, rapat terbatas menetapkan sembilan gelanggang, yakni selancar di Palabuhan Ratu Jawa Barat, BMX di Sumatra Selatan, kriket di Jawa Barat, bisbol di Sumatra Selatan, serta jet ski, layar, rugbi, kabaddi, dan basket di Jakarta.

Menurut Menpora Imam Nahrawi, renovasi Gelora Bung Karno Senayan untuk Asian Games sudah mencapai 47,5%.

"Target selesai sebelum Oktober 2017," kata dia.( Pol/X-8)