Menanti Ratu di Lintasan Atletik Olimpiade Paris

Lomba lari 100 meter atau sprint merupakan salah satu nomor dalam pertandingan atletik yang paling bergengs dan paling ditunggu-tunggu. Sebab, di nomor inilah manusia mengeluarkan seluruh kemampuannya menjadi yang tercepat dalam berlari.

Hari ini, babak kualifikasi nomor bergengsi itu mulai dipertandingan di Olimpiade Paris 2024, baik untuk putra-maupun putri. Di bagian putri, sprinter Amerika Serikat Sha'Carri Richardson tengah berupaya memburu medali emas pertamanya di Olimpiade, untuk menambah koleksi medali emas dunianya di nomor lari 100m putri.

Akan tetapi, perjuangan itu tidak mudah. Empat gelar Olimpiade terakhir dalam nomor ini dimenangkan oleh Jamaika, dan dua di antaranya – dari tahun 2008 dan 2012 – diraih oleh Shelly-Ann Fraser-Pryce. Sekarang Fraser-Pryce, yang berkompetisi di Olimpiade kelimanya, akan berlomba untuk mendapatkan lebih banyak medali guna menambah koleksinya yang terdiri dari tiga emas, empat perak, dan satu perunggu.

Berdasarkan laporan Federasi Atletik Internasional (IAAF) dari Paris, sejauh ini, Marie-Josee Ta Lou-Smith menjadi yang tercepat di babak penyisihan, mencatat waktu 10,87 detik, sementara Fraser-Pryce dan Daryll Neita mencatat waktu 10,92 detik, dan Richardson mencatat waktu 10,94 detik.

Julien Alfred, yang menjadi atlet atletik pertama Saint Lucia (negara kecil di Kepulauan Karibia) yang meraih medali emas di kejuaraan dunia nomor 60m di Glasgow, dapat mengukir sejarah Olimpiade untuk negaranya di Olimpiade Paris kali ini. Di babak penyisihan, ia mencatat waktu 10,95 detik. (M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Adiyanto