Suporter pun Harus Junjung Sportivitas

PERTANDINGAN cabang ­olahraga polo air putra Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 Jawa Barat antara tuan rumah dan Sumatra Selatan di kolam polo air Stadion si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (19/9), ternoda oleh aksi kerusuhan yang terjadi di tribune penonton. Ironis, kerusuhan itu disebut-sebut juga melibatkan aparat keamanan.

Panglima Kodam III/Siliwangi Mayjen Hadi Prasojo pun menyesali insiden tersebut. Apalagi video yang beredar di media sosial hanya sepotong-sepotong dan diambil dalam waktu singkat. Berikut petikan wawancara Pangdam Siliwangi dengan Media Indonesia di Bandung, Jawa Barat, kemarin.

Tanggapan Anda soal kerusuhan tersebut?
Tentu saja kami menyesali insiden itu karena PON seha-rusnya menjadi ajang pemersatu dan menjunjung tinggi sportivitas. Karena memang itu tujuan Pekan Olahraga Nasional diadakan.

Bagaimana soal keterlibatan aparat keamanan dalam insiden itu?
“Video (di media sosial) yang diambil sesaat dan sepotong itu hanya ingin menyudutkan aparat TNI. Sebetulnya ada yang lempar TNI (di pertandingan itu). Tapi, enggak apa-apa.

Bagaimana soal reaksi dari aparat itu?
“Saya pikir kejadiannya karena (aparat keamanan) terpancing. Tidak mungkin ada asap jika tidak ada api.

Harapan Anda ke depan?
“Jika ada peristiwa perkelahian dalam pertandingan, penonton tidak harus melakukan tindakan pelemparan. Mari kita junjung sportivitas.

Tanggapan Anda soal pemindahan ke Mabes TNI Angkatan Darat sebagai Ins-pektur Jenderal Angkatan Darat (Irjenad)?
“Enggak ada kaitannya (dengan kasus keributan), ini sudah lama. Ini kan jabatan naik ke jabatan bergengsi. Kalau saya dicopot, kan jadi pati khusus.

Pesan khusus Anda buat para aparat?
Semoga kondisi ini bisa tetap terjaga. (EM/R-3)