LPDUK dan Alenia Pictures Gagas Film Bertema Olahraga

LEMBAGA Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) terus mencari terobosan untuk menggelorakan industri olahraga nasional di satu sisi, dan mencari sumber penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di sisi lain. Lembaga berstatus badan layanan umum (BLU) di bawah Kemenpora itu berniat menghadirkan film bertema olahraga dengan menggandeng Alenia Pictures.

"Kami ingin menghadirkan film yang dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda sehingga mendorong munculnya atlet masa depan Indonesia. Banyak negara berhasil menjadikan film untuk memacu peningkatan prestasi olahraga. Kita mencoba menjajaki untuk menggandeng Alenia Pictures yang telah meraih sukses dengan banyak film, termasuk film King yang bertema olahraga," ujar Plt Direktur LPDUK Firtian Judiswandarta saat mengisi acara podcast perdana LPDUK, Sportcast, bersama Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen di Kantor LPDUK di Jalan Radio I Nomor 13  Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (29/10).

Menurut Yudi, panggilan akrab Plt Direktur LPDUK, film bertema olahraga dapat memacu semangat anak-anak Indonesia menjadi olahragawan yang kelak mengharumkan nama bangsa di kancah dunia. Jepang melakukannya pada 10 tahun sebelum menjadi tuan rumah Piala Dunia, dengan membuat film Kapten Tsubasa. Juga banyak film-film Hollywood bertema olahraga yang dibuat untuk memberikan inspirasi kepada atlet dan calon atlet untuk meraih prestasi tinggi.

Menjajaki untuk menggandeng Alenia Pictures, lanjut Yudi, bukan tanpa alasan. Sebab, production house ini telah meraih sukses dengan beberapa film, terutama film bertema olahraga berjudul King. Film yang berkisah mengenai pebulutangkis legendaris Liem Swie King selain bisa meraup keuntungan materi juga mencetak atlet bulu tangkis kelas dunia. Pemeran tersebut seperti Jonatan 'Jojo' Christie menjadi pemain tunggal putra yang ikut membawa pulang Piala Thomas, untuk pertama kali setelah 19 tahun, kembali ke Indonesia.

"Sekarang kita punya Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), ini harus di support dan dari sisi industri olahraga kita ingin menghadirkan film yang memberikan inspirasi dan spirit untuk atlet dan atlet masa depan. Becermin pada film King, juga ada potensi besar PNBP yang bisa diperoleh LPDUK," jelas Yudi.

Untuk itu, Yudi berharap kepada Alenia Pictures untuk bekerjasama menyajikan sebuah karya film bertema olahraga yang diharapkan. Baik film tema olahraga atlet prestasi, atlet difabel yang posisinya saat ini sudah disetarakan oleh pemerintah.

Ari Sihasale merasa terhormat bisa dipercaya dan ditawari LPDUK menggarap sebuah film bertema olahraga. "Merasa terhormat hadir di sini. Dari dulu, konsen bikin film edukasi, humanis, dan mendorong generasi masa depan yang lebih baik. Karena tidak selamanya harus ikut tren pasar, tapi membuat tren sendiri, apalagi didukung banyak pihak," kata Ari Sihasale.

"Film King yang pernah kita buat luar biasa. Kita juga putar ke kampung-kampung. Dukungan Djarum Foundation pada film ini juga sangat besar. Film King juga bisa memberikan spirit kepada penontonnya. Ada anak yang sekarang masuk klub Jaya Raya setelah nonton King," ujar Ari seraya mengaku akan menerima masukan dari semua pihak untuk bisa menghasilkan karya film bertema olahraga yang inspiratif lagi.

Hal senada diungkapkan oleh istri Ari Sihasale, produser film Nia Zulkarnaen. Menurutnya jika Indonesia ingin memiliki atlet dengan semangat tinggi, harus dipupuk dengan sebuah dorongan semangat yang mampu menginspirasi. 

"Betul film olahraga memang bisa memberikan inspirasi. Anak Haryanto Arbi sebelumnya tidak mau main bulu tangkis, maunya basket. Setelah nonton King, anaknya minta dilatih bulu tangkis oleh Bapaknya, Sang Juara Dunia Bulu Tangkis ” tutur Nia. (RO/R-2)