Albon Bertekad Kembali ke Formula 1 pada 2022

ALEXANDER Albon mencurahkan isi hatinya lewat Instagram, Minggu (20/12), setelah dibuang Red Bull, yang lebih memilih pembalap Meksiko Sergio Perez sebagai tandem Max Verstappen pada musim depan.

Pada pengujung musim 2020, Albon mendapat tekanan dari Red Bull untuk membuktikan dirinya agar mampu mempertahankan bangkunya di tim berlogo banteng merah itu untuk 2021. Namun, pebalap Thailand itu gagal memenuhi ekspektasi bos tim Christian Horner dan penasehatnya Helmut Marko.

"Saya tidak bisa bohong, ini menyakitkan," tulis Albon di Instagram. "Saya mengerahkan segalanya di sana, tapi itu tidak cukup."

Baca juga: Didepak Red Bull, Alexander Albon Curhat di Media Sosial

Albon memulai kariernya di F1 pada 2019 bersama tim Toro Rosso (sekarang AlphaTauri) sebelum dipromosikan ke Red Bull di tengah musim.

Pembalap berusia 24 tahun itu gagal menyamai performa Verstappen musim ini ketika pembalap Belanda itu memenangi dua balapan dan finis di peringkat tiga klasemen.

Sedangkan Albon mengakhiri musim keduanya di F1 di peringkat ketujuh, dengan raihan poin yang sama dengan pembalap McLaren Carlos Sainz, yang
bakal hijrah ke Ferrari.   

Setelah digusur oleh Perez, kini, Albon bakal menjalani peran baru sebagai pembalap uji dan cadangan Red Bull.

"Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada kalian yang telah mendukung saya selama tahun ini, khususnya para fan Thailand," kata Albon.

"Dengan semua perbedaan opini yang ada, saya selalu memiliki kalian untuk melewati semua ini. Saya tidak akan menyerah, saya telah mencurahkan hidup saya untuk ini dan saya tidak akan membiarkannya berhenti di sini."

"Saya masih ingin memberi lebih banyak lagi dan fokus saya adalah kembali untuk 2022 dan mengibarkan bendera Thailand lagi," lanjutnya.

Perez, yang meraih kemenangan perdana dalam kariernya di Grand Prix Sakhir, Bahrain tahun ini, dipinang Red Bull setelah mendapati bangkunya di Racing Point bakal ditempati juara dunia empat kali Sebastian Vettel yang habis masa kontraknya dengan Ferrari.

Red Bull, yang finis peringkat dua konstruktor, bakal kembali mencoba mematahkan dominasi Mercedes pada tahun depan ketika musim balapan dimulai di Australia pada Maret. (Ant/OL-1)