Mercedes Akui Kontrak Hamilton akan Jadi Semakin Mahal

KEPALA tim Mercedes Toto Wolff, Minggu (15/11), mengakui kontrak baru Lewis Hamilton di tim Formula 1 itu akan menjadi semakin mahal setelah pembalap Inggris itu membukukan gelar juara dunia untuk ketujuh kalinya.

Wolff, orang di belakang kesuksesan Mercedes dan hamilton sejak 2014, juga meramalkan dirinya dan Hamilton--yang kontraknya dengan Mercedes akan berakhir pada tahun ini--akan menunda pembicaraan kontrak mereka hingga musim ini berakhir.

Hamilton tampil gemilang di Sirkuit Istanbul Park yang diguyur hujan ketika mengombinaskan kendali mobil yang mulus dengan manajemen ban yang gemilang untuk memenangi GP Turki.

Baca juga: Hamilton akan Rayakan Gelar dengan Sup dan Wine

Selepas balapan, Hamilton menegaskan dirinya ingin bertahan dengan Mercedes namun tidak terburu-buru menandatangani perpanjangan kontrak.

"Saya merasa saya tidak perlu menambah tekanan. Semuanya harus berjalan dengan alami dan tidak dipaksakan. Masih ada tiga balapan lagi. Jadi, semuanya masih bisa bernafas," kata Hamilton.

"Pembicaraan belum selesai namun saya yakin pembicaraan akan diselesaikan dan kontrak akan ditandatangani," tegasnya.

Wolff melontarkan pujian kepada pembalap Inggris berusia 35 tahun itu setelah dia meraih kemenangan ke-94 sepanjang kariernya dan yang ke-10 dari 14 balapan pada musim ini.

"Kontraknya menjadi semakin mahal mulai hari ini!" seru Wolff.

"Kami tidak sabar agar tahun ini berakhir. Saya tidak mau mengatakan 'Sebelum Bahrain' atau 'Setelah Abu Dhabi' ada pengumuman kontrak baru. Tidak ada tekanan. Saat kontrak itu ditandatangani, semuanya akan selesai," imbuhnya.

Wolff, yang mengarsiteki enam dari tujuh gelar Hamilton, menambahkan, "Dia suka membalap dan berkompetisi, sama dengan tim ini. Jika kami tidak melawan waktu, hidup tidak akan menyenangkan."

"Jadi, saya melihat kami masih akan bersatu pada tahun depan, mencatatkan satu tahun yang luar biasa lagi. Kemudian akan ada perubahan besar peraturan pada 2022. Kami juga akan menghadapi itu," pungkasnya. (AFP/OL-1)