Theodorus Rebut Sabuk Juara dari Ahong

TUNTAS sudah perseteruan Rudy 'Ahong' Gunawan dan Theodorus 'Singo Karo' Ginting di One Pride Pro Never Quit MMA. Dalam pertarungan perebutan sabuk juara nasional kelas welter di ajang Fight Night ke-30, Sabtu (27/7) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Theodorus meraih kemenangan TKO di ronde pertama dengan teknik ground and pound atas Ahong yang merupakan juara bertahan.

Bagi Theodorus, kemenangan tersebut membuat dirinya belum terkalakan di ajang bela diri campuran ini. Dari enam laga yang telah dimainkan, Theodorus menyapu bersih kemenangan.

"Harus saya akui pukulan Ahong sangat kuat, sehingga dia mampu menjatuhkan saya di awal ronde. Namun saya berusaha bertahan dari serangan Ahong," ujar Theo seusai pertandingan.

Kemenangan atas Ahong memang tidak mudah didapat Theodorus. Di awal laga, dirinya sempat kewalahan menghadapi serangan lawan. Namun saat pertarungan bawah, Theodorus dengan cerdik mampu membalikkan keadaan dan meraih kemenangan TKO.

Theodorus mengaku kemampuanya bertahan dari serangan Ahong tidak lepas dari program latihan yang dijalaninya selama ini. "Saya memang sengaja memancing emosi Ahong dalam pertarungan ini, karena saya menyadari secara power kalah. Faktor emosi lah yang membuat Ahong kalah dalam pertarungan ini," tandas Theo.

Sedangkan bagi Ahong, ini merupakan kekalahan pertama di ajang MMA. Dalam sembilan laga sebelumnya, petarung berujuluk King of KO tersebut menyapu bersih kemenangan.

Pada pertarungan lain, Gunawan sukses mempertahankan gelar strawweight setelah menang atas penantangnya Edowar Virnanda. Gunawan yang memang tampil dominan, menag di ronde kedua dengan teknik rear naked choke.

Kesuksesan mempertahankan sabuk juara juga dilakukan Jeka Saragih. Menghadapi penantangnya, Hendrik Tarigan di kelas lightweight, Jeka menang di ronde pertama dengan teknik rear naked choke. 

Di sisi lain, Ketua Umum Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI), Ardiansyah Bakrie menilai konsep baru yang mementaskan tiga perebutan gelar dalam satu malam mendapat atensi yang sangat luar biasa dari penggemar. Hal itu terbukti dari membeludaknya jumlah penonton di Tennis Indoor.

"Saya berharap konsep baru ini membuat penonton puas. Bagi saya pribadi, ini pertarungan yang luar biasa. Saya juga berencana untuk mencarikan lokasi pertarungan yang lebih besar lagi, seperti Istora Senaya, jika animo penonton terus meningkat," tandas Ardi. (RO/R-1)