Samator Catat Septuple di Proliga

KLUB bola voli putra Surabaya Bhayangkara Samator kembali menunjukkan diri sebagai yang terbaik. Hal itu dibuktikan tim besutan Ibarsjah Djanu dengan menjuarai kompetisi bola voli paling bergengsi di Indonesia, Proliga. Samator menjadi yang terbaik setelah mengalahkan Jakarta BNI 46 3-1 (23-25, 25-20, 26-24, 25-17) pada grand final Proliga 2019 yang berlangsung di GOR Amongrogo Yogyakarta, kemarin.

Gelar itu menjadi gelar ketujuh (septuple) Samator di Proliga. “Juara itu selalu di akhir. Kalimat itulah yang selalu kami sampaikan ke pemain. Tidak perlu mengingat hasil pertandingan sebelum-sebelumnya, apalagi untuk mencapai grand final tidak mudah,” kata pelatih SBS Ibarsjah Djanu.

Samator yang pada babak reguler sempat beberapa kali menelan kekalahan sebenarnya seperti bakal kalah. Itu bisa dilihat dari set pertama. Namun, di tiga set berikutnya mereka seperti kesetanan dan tidak membiarkan para pemain Jakarta BNI 46 untuk mengembangkan permainan.Hasilnya, mereka pun merebut tiga set selanjutnya.

Di sisi lain, pelatih BNI 46 Samsul Jais mengatakan, pada set pertama anak asuhnya mampu membangun serangan dengan menerapkan servis dan penerimaan bola yang baik. Namun, kondisi tersebut tidak dapat dipertahankan pada tiga set berikutnya sehingga Samator mampu keluar dari tekanan.

“Saat servis, atau receive serta blok tidak bisa dilakukan dengan baik, serang an tidak akan terbangun. Serangan kami tidak mematikan dan saat kami diserang tidak bisa bertahan.” Pada bagian putri, setelah menanti selama enam tahun, tim voli putri Jakarta PGN Popsivo Polwan akhirnya sukses menjuarai Proliga 2019.

Kesuksesan itu didapat setelah menaklukkan juara bertahan Jakarta Pertamina Energi dengan skor 3-2 (15-25, 25-22, 21-25, 25-23, 15-12). “Sesuai dengan ekspektasi saya bisa jadi juara Proliga ini. Karena saya sendiri kerja keras untuk bisa mencapai di final hari ini,” ujar pelatih Popsivo Polwan, Chamnan Dokmai. (RO/Opn/R-2)