Angkat Besi Berharap Tambahan Medali di Kelas 69 Kg

CABANG olahraga angkat besi telah menyumbangkan tiga medali bagi Indonesia. Satu emas dari Eko Yuli Irawan, satu perak dari Sri Wahyuni, dan perunggu dari Surahmat menambah koleksi medali bagi Merah Putih di multiajang Asian Games 2018.

Kontingen angkat besi pun tampaknya belum puas dengan hasil tersebut. Manajer timnas angkat besi, Dirja Wiharja berharap akan ada kejutan tambahan dari kelas 69 kg yang akan dipertandingkan Rabu (22/8) besok di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta.

Di kelas 69 kg, Indonesia menurunkan dua atlet andalan. Mereka adalah lifter senior, Triyatno dan Deni.

Prestasi terbaik Triyatno di ASian Games adalah ketika meraih perunggu pada ASian Games Guangzhou 2010 silam. belum pernah mendapat prestasi di Asian Games.

Meski demikian, emas yang ia raih pada SEA Games Kuala Lumpur 2017 silam dapat menjadi modal positif bagi lifter berusia 29 tahun itu. Karena itu, Dirja berharap di kelas 69 kg, Deni dan Triyatno dapat menjadi kuda hitam.

"Insya Allah kelas 69 kg medali lah, yang jelas si kerja keras sama perlu strategi yang luar biasa karena persaingan berat, tapi InshaIallah kaya kemarin lah Rahmat aja bisa buat kejutan. Semoga saja Deni dan Triyatno juga bisa jadi kuda hitam," ujar Dirja.

Dirja mengatakan, pencapaian atlet angkat besi sejauh ini sesuai target Pemerintah yang membidik satu emas dari angkat besi. Menurut Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Pelatih timnas angkat besi itu, semula PB PABBSI menargetkan pecah telor dimana Eko dan Wahyuni menjadi andalan mereka untuk meraih emas.

"Untuk Eko ya sesuai target lah, kalau secara tim ya kaya kemaren dibilang kan kita mau pecah telor dulu. Jumlahnya berapa kita engga tahu ya, ya mudah-mudahan kita lihat besok sore Triyatno bisa buat kejutan-kejutan lagi," pungkasnya.

Usai Asian Games, timnas angkat besi akan meneruskan pelatnas untuk persiapan menghadapi Kejuaraan Dunia Angkat Besi pada 1-10 November mendatang. (OL-1)