Rp10 Miliar untuk Perdamaian Intan Jaya

KONFLIK pascapemilihan kepala daerah (pilkada) membuat Pemerintah Kabupaten Intan Jaya harus menyiapkan anggaran Rp10 miliar sebagai dana perdamaian.

Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni saat ditemui di Jakarta, kemarin, mengatakan dana perdamaian itu digunakan untuk menyelesaikan konflik, rehabilitasi rumah warga yang rusak, pengobatan korban luka-luka, serta membayar enam orang korban yang meninggal.

"Dana sebesar itu kami anggarkan di APBD 2017," katanya.

Pemerintah, lanjut Natalis, membentuk tim independen untuk memfasilitasi perdamaian di Intan Jaya.

"Kami membentuk tim independen yang terdiri atas tokoh agama, gereja, pemuda, dan para pihak terkait," kata dia.

Kondisi ibu kota Intan Jaya, Sugapa, menurut dia, sudah kondusif.

"Kondisi secara umum sudah aman dan para korban yang dirawat di Rumah Sakit Nabire dan Timika sudah membaik sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

Rekapitulasi hasil pilkada Intan Jaya pada Kamis (23/2) diwarnai protes massa yang berlanjut selama beberapa hari dengan aksi pembakaran, perusakan kantor KPU, hingga menyebabkan enam orang tewas.

Akhirnya, KPU Intan Jaya menggelar rekapitulasi hasil pilkada di Jakarta yang kemudian memenangkan pasangan petahana Natalis Tabuni-Yan Kobogoyau.

Natalis juga mengimbau seluruh pihak untuk memberikan informasi yang bisa menenangkan masyarakat sehingga tidak menimbulkan kegaduhan.

Apalagi, sambung dia, pilkada Intan Jaya sedang bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK).

Secara terpisah, pengamanan terhadap pasangan bupati dan wakil bupati terpilih Pidie, Aceh, Roni Ahmad (Abu Chik)-Fadhlullah TM Daud, diperketat.

"Kewaspadaan semakin tinggi setelah penyerangan pos pemenangan di Kecamatan Peukan Baro," ujar Tim Pemenangan Roni Ahmad-Fadhlullah TM Daud.

Apalagi, pada 6 Maret, posko pemenangan pasangan Roni Ahmad (Abu Chik)-Fadhlullah TM Daud di Desa Seupeng Ulee Cot, Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie, diberondong tembakan. (Ths/MR/BB/UL/RF/DW/TB/N-1)