Enam Kecamatan masih Dikepung Banjir

BANJIR terus melanda sejumlah wilayah di Kota Jambi, dua pekan terakhir. Kemarin, 38 kepala keluarga di Kelurahan Legok, Danau Sipin, Kota Jambi, harus diungsikan karena air sudah menggenangi lingkungan mereka setinggi 1 meter.

“Jika mereka bertahan, sangat berbahaya. Kami secepatnya mengungsikan anak-anak dan lanjut usia ke tenda penampungan,” tutur Kepala Seksi Tanggap Darurat BPBD Jambi, Purwoko.

Banjir di Jambi menggenangi enam kecamatan. Untuk membantu korban, Taruna Siaga Bencana sudah ditebar untuk membuat dapur umum dan memberikan bantuan.
Di Bojonegoro, Jawa Timur, banjir luapan sungai Bengawan Solo masih merendam ratusan hektare lahan tanaman padi. Banjir sudah datang ke wilayah itu sejak awal Maret.

“Kami terpaksa membiarkan lahan telantar tanpa tanam­an karena sudah tiga pekan dikepung air. Banjir jadi langganan karena tidak ada tanggul di Kecamatan Buereno-Bat di Kabupaten Lamongan,” papar Sugianto, petani.

Hujan deras dan luapan Sungai Klawing di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, membuat sayap jembatan jalan kabupaten di Desa Majapura, Bobotsari, hancur. Jalan penghubung antarkecamatan itu pun putus sejak Sabtu (18/3).

Saat peristiwa terjadi, Bambang Rahayu dan istrinya, Subekti, lewat di atas jembatan dengan mengendarai minibus. Kedua korban selamat, tapi mobil mereka terbawa arus sungai.
Jembatan longsor juga terjadi di Desa Ciseureuh, Ketanggung­an, Kabupaten Brebes. Warga dua kecamatan, yakni Ketanggungan dan Bantarkawung, terpaksa harus menggunakan jembatan lain.
“Jembatan ini menjadi akses tercepat warga. Putusnya jembatan membuat warga harus memutar jauh,” kata Kusnan, warga. (SL/YK/LD/JI/BK/BB/MG/AU/AD/RS/AT/YH/EP/N-2)