Ikhtiar Warga untuk Destinasi Instagramable

MEREKA mengupayakan alam agar berkah, jadi latar potret nan indah dan bukan sumber musibah. Itulah yang dilakukan warga desa yang begitu percaya diri dengan keindahan alam yang semula hanya menjadi bagian dari ladang, sungai yang mengairi sawah atau bukit yang jadi rute saat berkebun. Mereka bergotong royong untuk menjadi bagian dari kemeriah­an industri wisata dengan mengelola destinasi kekinian.

Maka, kini ada Stone Garden di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, yang akan membuat napas tertahan melihat batu-batu kapur beraneka ukuran mencuat dari tanah, berpadu dengan hijaunya rumput. Putih, abu, hitam, dan hijau hadir dalam lanskap alam yang menyerupai latar film The Lord of the Rings. Area itu semula adalah ladang milik masyarakat yang kemudian mereka bersihkan, tanami dengan kembang, dibuatkan jalan dan gardu pandang.

Lalu ada Jembatan Cinta Pringwulung di atas persawahan dengan danau di tengahnya. Destinasi di Desa Panusupan, Purba­lingga, Jawa Tengah, itu bahkan telah menggulirkan efek domino pada penjualan kerajin­an serta penganan cimplung.

Sadar wisata, jargon birokrat pariwisata yang nyaris lenyap dari perbincangan, kini berwujud. Ada keindah­an, inisiatif, dan ikhtiar memberdayakan serta tentunya optimisme. (*/LD/FU/M-1)