Ombudsman Aceh Kekurangan SDM

TIGA tahun beroperasi di Aceh, Ombdusman menerima 734 laporan masyarakat yang tidak puas atas pelayanan publik yang dilakukan pemerintah. Dari jumlah tersebut, lembaga yang mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik itu mampu menyelesaikan 368 laporan.

Kepala Ombudsman Aceh Taqwaddin Husin mengungkapkan jumlah laporan yang sudah ditindaklanjuti dan diselesaikan itu sudah maksimal. “Jumlah itu sudah maksimal karena untuk menyelesaikan kasus, kami juga harus melakukan survei lebih dulu.”

Di sisi lain, lanjut dia, lembaganya juga kekurangan sumber daya manusia. “Kami hanya memiliki lima asisten, yang tentu saja jumlah itu tidak sebanding dengan jumlah laporan masyarakat.”

Taqwaddin menambahkan laporan yang disampaikan masyarakat bervariasi, dari pelayanan pemerintah dae­rah terkait administrasi pemerintahan hingga diskriminasi, penyalahgunaan wewenang, dan penyimpangan prosedur. “Saya yakin jumlah itu masih sedikit ketimbang persoalan yang sebenarnya terjadi di masyarakat di seluruh Aceh. Masih ada warga yang takut melapor, juga soal keterbatasan jangkauan karena luasnya wilayah Aceh.”

Namun, dia memuji kesadaran warga untuk melapor juga terus tumbuh. Terbukti, pada 2015 ada 198 kasus yang masuk, setahun kemudian bertambah jadi 240 kasus.
Di Jawa Timur, Ombudsman mengaku mendapat banyak laporan masyarakat terkait dengan program sertifikasi tanah massal atau sertifikasi massal swadaya yang digelar Badan Pertanahan Nasional (BPN). “Program itu masih kacau,” kata Ketua Ombudsman Jawa Timur Agus Widyarta di Surabaya.

Selama 2016, jumlah peng-aduan dengan substansi pertanahan masih menduduki peringkat teratas, 80 atau 23% dari total 345 laporan yang masuk. “Data ini menunjukkan pelayanan administrasi oleh kantor pertanahan dan pemerintah kabupaten/kota masih kurang bagus. Tren paling banyak ialah praktik pungutan liar yang dilakukan aparat di kelurahan dan desa,” tambahnya.

Pertanahan menjadi tren pengaduan paling dominan selama 2016. Tahun sebelumnya, pendidikan menjadi masalah yang paling banyak dilaporkan. (FD/FL/Ant/N-2)