Jembatan Apung di Cilacap Putus

JEMBATAN apung pertama di Indonesia yang sedang dibangun di Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), roboh.

Jembatan tersebut terputus pada bagian tengahnya diduga lantaran dilewati anak-anak sekolah.

Camat Kampung Laut Nurindra Wahyu Wibawa, kemarin, menjelaskan jembatan itu roboh sekitar pukul 13.00 WIB.

Saat kejadian, sejumlah siswa sekolah sedang melintasi jembatan itu.

"Saya tidak tahu kenapa bisa dilewati karena seharusnya belum boleh dilintasi. Pada saat itulah tiba-tiba jembatan pada bagian tengahnya roboh. Apalagi, pada saat itu angin bertiup cukup kencang," ujarnya.

Jembatan yang mulai dibangun pada November itu memiliki panjang 40 meter sebagai penghubung antara Desa Klaces dan Desa Ujung Alang.

Sementara itu, akses jalan Tol Cipularang dari Jakarta menuju Bandung, Jawa Barat, telah membuat perajin keramik di Kecamatan Plered dan sentra tape singkong (peuyeum) Bendul di Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Jawa Barat, terancam mati suri.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi melihat perlu upaya penyelamatan terhadap pelaku kedua usaha itu agar jangan sampai menjadi asing di rumah sendiri.

"Kami segera turun tangan supaya produk lokal bisa terus bersaing dan eksis di tengah perkembangan zaman," ujar Dedi.

Salah satunya membuat Kecamatan Plered dan Kecamatan Sukatani sebagai kawasan berbasis produk dan kepariwisataan.

"Dua kecamatan ini merupakan wilayah yang kaya akan khazanah produk unggulan. Tapi, sampai saat ini potensi tersebut belum tergali dengan maksimal," jelas Dedi.

Kedua lokasi itu akan dibangun menjadi lebih estetika yang disesuaikan dengan karakter kawasan.

Misalnya, Kecamatan Sukatani yang terkenal dengan produk peuyeum, harus ada kampung tape singkong.

Kemudian, Plered akan menjadi kampung keramik.(LD/RZ/AB/CS/BK/BB/SL/RF/MS/N-1)