Mutu Udara Empat Kota di Sumatra Berbahaya

KABUT asap akibat kebakaran hutan dan lahan telah memengaruhi kualitas udara kota-kota di Sumatra dan Kalimantan. Berdasarkan penilaian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kualitas udara empat kota di Sumatra, yaitu Pekanbaru, Palembang, Siak, dan Dumai, sudah membahayakan bagi kesehatan. Adapun mutu udara Banjarbaru dan Pontianak di Kalimantan digolongkan sangat tidak sehat.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, indeks standar pencemaran udara (ISPU) di semua kota tersebut sudah melampaui angka 300 pollutant standards index (psi).

Pekanbaru dengan ISPU 984 psi, Palembang 550 psi, Siak 467 psi, dan Dumai 464 psi. Adapun Banjarbaru dan Pontianak masing-masing 449 psi dan 307 psi.

Semakin tinggi nilai ISPU kian berbahaya bagi kesehatan.

ISPU terbagi dalam lima kategori, yaitu <50 (sehat), 51-100 (sedang), 101-199 (tidak sehat), 200-299 (sangat tidak sehat), dan >300 (berbahaya).

"Buruknya cemaran udara menyebabkan iritasi mata, batuk, dan sakit tenggorokan. Belasan ribu warga di lokasi bencana menderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Di Riau tercatat 14.566 jiwa, Sumsel 22.855 jiwa, dan Kalsel 53.442 jiwa," kata Sutopo, kemarin.

Dalam menyikapi kondisi itu, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menetapkan wilayahnya dalam kondisi darurat kabut asap. Dia mengakui pencemaran udara sudah mengkhawatirkan.

Direktur Penegakan Hukum Pidana Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Muhammad Yunus mengatakan kini pihaknya menyelidiki 14 korporasi dan 10 warga yang diduga membakar lahan.

Untuk keperluan penyelidikan, Dirjen Penegakan Hukum Kementerian LHK Rasio Ridho Sani telah menyegel 24 lahan tersebut.

Revisi undang-undang

Kepolisian hingga kini sudah menetapkan 107 tersangka yang diduga pelaku pembakaran hutan di sejumlah provinsi.

Menurut Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Suharsono, ada 68 perkara yang masuk tahap penyidikan.

Perinciannya, 13 kasus di Riau, 16 kasus di Sumsel, 28 kasus di Kalteng, 6 kasus di Kalbar, dan 5 kasus di Jambi.

"Dari 107 tersangka, ada 21 (berkas tersangka) dari Riau sudah lengkap."

Di sisi lain, Menteri LHK Siti Nurbaya mendesak perlunya merevisi UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

"Peraturan itu mengizinkan masyarakat membakar lahan sehingga perlu direvisi."

Menteri Siti mengakui warga membuka perkebunan dengan cara membakar lahan untuk menekan biaya. Jika menggunakan peralatan mekanis, dana yang dibutuhkan mencapai Rp5 juta per hektare.

"Kalau dibakar, hanya ratusan ribu rupiah untuk berhektare-hektare lahan."

Sebagai solusi, lanjut Siti, ke depan pemerintah akan memberikan kredit tanpa bunga untuk membuka lahan kepada warga.

Kemarin, akibat pekatnya kabut asap yang menyelimuti sebagian wilayah udara Sumatra dan Kalimantan, sebanyak 16 pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang tujuan Jambi, Palembang, dan Pekanbaru hingga pukul 17.00 WIB gagal diberangkatkan.

Adapun lima pesawat tujuan Palembang sekitar pukul 15.00 diberangkatkan setelah tertunda hingga beberapa jam lamanya.

(Pro/Pra/Gol/SM/RK/YH/SL/SY/X-4)